Kamis, 31 Maret 2011

TIRU-TIRU JEPANG

TIRU-TIRU
Sebelum bencana tsunami melanda Jepang, saya pernah diceritai bahwa di Jepang, walaupun sedang jalan-jalan dipinggir jalan raya yang padat, suasana terasa sunyi dan tenteram. Hampir tidak pernah terdengar suara klakson berbunyi. Sejak saat itu saya mencoba meniru perilaku berlalu-lintas mereka. Jadi sudah lama sekali klakson mobil ataupun motor saya tidak mengeluarkan bunyi. Seingat saya terakhir berbunyi sekitar tiga minggu yang lalu saat sebuah (…atau sesosok atau seonggok ya ?) angkot tiba-tiba berhenti dan minggir mengambil penumpang ( Apakah anda termasuk orang yang beruntung pernah menyaksikan momen langka sekelas melintasnya komet Halley ini ? He … He … He … Guyon ... Saya rasa momen seperti ini di Jakarta bukanlah sebuah peristiwa langka bukan? ) Saat itupun dalam hati saya dengan penuh pembenaran berkata, “ Ah … jelas saja di Jepang klakson gak pernah bunyi, lha wong di sana ga ada angkot yang jalannya kayak bus tingkatnya Harry Potter gini …”. Dalam bahasa kerennya, mereka tidak pernah membunyikan klakson karena semua hal mendukung. Atau kata Ki Narto Sabdo Everything is ok … Guyon lagi …
Ternyata praduga bersalah yang saya tuduhkan tadi tidaklah benar adanya. Dari media masa, kita ketahui bahwa dalam situasi bencanapun, ternyata masyarakat Jepang masih tetap mempertahankankan budayanya yang begitu tinggi dalam berlalu-lintas. Mereka tetap saling mengalah, saling memberi jalan dengan tersenyum dalam suasana macet dan tentunya tetap pantang membunyikan klakson. Pokoknya klakson hanya dibunyikan hanya dalam keadaan yang benar-benar diperlukan ( dan saya tidak tahu keadaan  yang benar-benar diperlukan itu adalah keadaan yang seperti apa. Lha wong pas macet akibat bencana saja mereka tetap bersikap tenang dan adem ayem kok. Atau jangan-jangan fasilitas klakson hanya dibuat khusus untuk produk kendaraan yang diekspor ke Indonesia saja …).
Jadi kalau kemudian saya membenarkan tindakan saya membunyikan klakson karena angkot yang mendadak berhenti, jelas saya telah meremehkan budaya berlalu-lintas orang Jepang. Jangankan cuma angkot, suasana chaos mirip film-film Hollywood saja bisa mereka hadapi dengan tenang. Kalo kita bandingkan dengan di Amerika (apalagi dengan negeri tercinta ini), jangankan bencana asli, bencana di film saja, lalu lintasnya sudah kacau balau, klakson di bunyikan dimana-mana. Ya kan? Ini menunjukkan perilaku berlalu lintas masyarakat Jepang adalah yang terbaik di dunia.
Sejak saat itu (maksudnya sejak membaca informasi media tentang tsunami), saya bertekad untuk lebih dislipin lagi dalam berlalu lintas, walaupun konsekuensinya kadang-kadang jadi seperti orang aneh. Sebelumnya (maksudnya sebelum meniru-niru tidak memencet klakson sembarangan), sebenarnya saya sudah mencoba menerapkan kebiasaan disiplin berlalu lintas. Contonhya, saya tidak pernah masuk jalur busway walaupun kosong, tidak berhenti melebihi garis di traffic light, menghidupkan lampu di siang hari dan selalu lewat jalur lambat kalo pakai motor. Pokoknya berusaha sesuai aturannya Pak Polisi dah. Sesuatu yang saya peroleh dan saya pelajari saat masih bekerja dan tinggal di Surabaya. Saya rasa untuk urusan yang satu ini, Jakarta masih perlu belajar dari Surabaya. Kenapa di Surabaya lalu lintas bisa lebih tertib? Itu karena polisi di Surabaya lebih tegas dan rajin menilang para pelanggar lalu lintas. Mereka bahkan tidak segan-segan mengejar para pelanggar, bahkan bonekpun tak luput dari tilang. Soal kelanjutan kejadian setelah tilang, saya tidak tahu. Tetapi yang jelas, efek jera yang ditimbulkan akan tetap ada.
Kembali ke Jakarta. Soal lalu lintas di Jakarta, saya punya cerita menarik. Pernah dalam perjalanan saya ke kantor menggunakan sepeda motor, saat melewati jalan D.I. Panjaitan, seperti biasa saya lewat jalur lambat dan seperti hari-hari lainnya juga, jalur lambat sepi karena kebanyakan kendaraan lain uyek-uyekkan lewat jalur cepat. Tetapi hari ini rupanya ada yang special. Karena pada saat berhenti di lampu merah, cuma motor saya satu-satunya kendaraan yang ada di jalur lambat, sementara di jalur cepat ratusan kendaraan berjubel-jubel saling mencari celah untuk melewati. Akibatnya saat lampu hijau menyala, saya dengan santai melenggang, sementara keadaan di sebelah sana riuh rendah oleh bunyi klakson dan gas yang digeber-geber. Rasain … ! Kata hati saya sambil menyunggingkan senyum licikku. Hi … hi … hi …
Jadi, dengan segala konsekueinsinya seperti waktu tempuh lebih lama, selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan (terutama) angkot di depannya, dan lain-lain, saya bertekad akan terus berusaha meningkatkan kedisiplinan saya dalam berlalu lintas. Saya bahkan akan mengingatkan dan akan selalu mengingatkan teman-teman saya yang menggunakan kendaraan dinas agar lebih santun dan tertib di jalan sebagai suri tauladan bagi pengguna jalan yang lain. (dalam berbagai pengalaman saya sering mendapati pengguna kendaraan dinas justru merasa lebih berhak melanggar lalu lintas karena merasa sebagai aparat pemerintah tanpa takut kena ditilang. Yang masuk jalur buswaylah, yang mutar balik tidak pada tempatnya lah, dan lain-lain). Saya berharap, suatu saat masih menangi/mengalami dan menjadi saksi hidup di mana tertib lalu lintas benar-benar menjadi kenyataan di jalanan di bumi pertiwi tercinta. Saya yakin, tidak hanya saya, banyak teman-teman saya juga berharap seperti itu.
Untuk mewujudkannya, mari kita berusaha dan terus berusaha. Mencoba dan terus mencoba meningkatkan kedisiplinan kita di jalanan. Kalaupun kemudian kita tidak sempat menyaksikannya, setidaknya kita sudah pernah menerapkannya untuk diri kita sendiri. Dan itu lebih baik dari pada tidak pernah sama sekali …

Kamis, 24 Maret 2011

ORANG-ORANG SPESIAL

ORANG-ORANG SPESIAL
Tanpa sadar kita sering menunggu sesuatu yang sebenarnya setiap saat sudah ada di pelupuk mata kita sendiri. Sebagai contoh, coba mari kita lihat isi perabot rumah kita. Terutama untuk peralatan makan yang bagus-bagus atau yang paling bagus. Apakah setiap hari peralatan itu telah kita gunakan? Kalau sudah ya alkhamdulillah. Tetapi jika belum, kapan lagi kita akan menikmatinya. Apakah kita mesti menunggu orang-orang spesial dan/atau momen yang spesial untuk menggunakannya?. Hmm … Kalau begitu maka segera ambil, keluarkan dan gunakan semuanya hari ini juga. Lho kok ?
Ini faktanya. Anda kira siapakah orang-orang spesial yang kita tunggu selama ini. Siapa yang lebih spesial buat kita melebihi orang tua, anak dan istri/suami kita ?
Anda kira momen spesial apa yang kita tunggu selama ini ? Momen spesial model apalagi yang melebihi keindahan saat berkumpul dan bercanda ria dengan keluarga kita?
Ya. Memang begitulah adanya. Orang tua, anak dan istri/suami adalah orang-orang yang paling berhak mendapatkan segala sesuatu yang terbaik yang kita miliki. Merekalah orang-orang spesial yang sesungguhnya, yang setiap saat selalu menghadirkan momen-momen paling spesial dalam hidup kita. Mereka pula yang paling berhak atas kasih sayang kita, senyum dan keramahan kita, perlindungan kita, dan segala sesuatu yang baik-baik yang mampu kita berikan.
Oleh karena itulah, sekali lagi saya katakan, segera ambil dan keluarkan peralatan makan minum yang terbaik yang ada di rumah kita. Jadikan malam ini sebagai makan malam spesial, menggunakan peralatan spesial, bersama orang-orang paling spesial!
Ataukah kita lebih suka jika perabot mahal itu tetap hanya dinikmati oleh kecoa, tikus dan semut ???

BERCANDA

Bersungguh-sungguh dan seriuslah saat anda bercanda ...

Rabu, 23 Maret 2011

KEPUASAN

Orang yang paling bahagia adalah orang yang mampu mencapai kepuasan hidup.
Orang yang paling gampang meraih kepuasan hidup adalah orang yang seleranya paling rendah.
Orang yang seleranya rendah gampang meraih kebahagiaan.

SUKSES

Orang yang paling gampang meraih sukses adalah orang yang targetnya paling rendah.

HARGA DIRI

Orang yang paling sering merasa dilecehkan biasanya adalah orang paling ingin dihargai.

Kamis, 17 Maret 2011

PEMERAN PEMBANTU

Dulu kami kalo dengar kata-kata pemeran pembantu maka dalam pikiran kami adalah bintang film yang berperan sebagai pembantu.
Kalo bintang tamu menurut kami adalah bintang film yang pada saat shooting film tiba-tiba datang dan mampir kemudian sekalian saja disuruh main film.

CANTIK

Sesungguhnya secantik-cantik wanita di dunia ini adalah wanita yang memenangkan lomba cantik-cantikan sedunia ...

Rabu, 16 Maret 2011

GAYA HIDUP

Gaya hidup itu yang penting hidup gaya ...

LITTLE HOUSE ON THE PRAIRIE

Film ini ditayangkan oleh TVRI setiap hari Minggu siang. Nama acaranya adalah Film Cerita Minggu Siang. Bintang utamanya adalah Melisa Gilbert dan Michael London. Jaman dulu karena sama sekali gak ngerti bahasa inggris, kami menyebut film ini dengan judul "CAH CILIK".
Setiap kira-kira jam 12 siang kami menunggu acara Film Cerita Minggu Siang dimulai dan yang keluar adalah gambar anak kecil ngejar anjing turun ke lembah, maka kami segera bubar. Karena jelas ini film "CAH CILIK" yang jelek itu.

Jumat, 11 Maret 2011

KINJENG

Berburu adalah naluri alami semua anak jaman dulu. Bagi anak-anak dari kalangan kasta ksatria biasanya mereka suka berburu burung, tupai atau kelelawar. Tapi bagi kalangan pemula, sebagai sarana latihan, kinjeng/capunglah yang menjadi sasaran. Baik dengan menggunakan peralatan (jaring) atau dengan tangan kosong (ngincup).
Biasanya yang paling sering ditangkap adalah kinjeng yang berwarna kuning kecoklatan karena jumlahnya banyak dan suka banget tidur di ranting-ranting dan semak-semak. Paling sering kedua adalah kinjeng kebo/bandempo. Warnanya hijau belang-belang hitam. Kinjeng jenis ini merupakan kinjeng predator yang memangsa kinjeng lain. Untuk pemburu kinjeng kelas elit dengan kemampuan super, kinjeng yang diburu biasanya jenis-jenis kinjeng yang langka. Adanya hanya di hutan, coraknya indah dan unik, dan sangat sulit ditangkap. Warnanya ada yang merah marun, merah, ungu, dan lain-lain.
Jenis kinjeng yang biasa ditangkap untuk kelas amatir banget biasanya jenis kinjeng kutrik (ukurannya kecil) dan kinjeng dom (capung jarum).
Kadang-kadang kalau peruntungannya tengah baik, kami bisa mendapat kinjeng berukuran super besar. Tapi biasanya kinjeng besar ini hanya muncul di malam hari. Ngomong-ngomong kinjeng ini merupakan fosil hidup/binatang purba yang masih tersisa sampai saat ini lho. Dia tidak mengalami perubahan yang berarti selama ratusan juta tahun.

KELIHATAN

Orang cakep itu, dilihat dari belakang saja sudah kelihatan ... ( Kalo gitu, orang jelek juga donk ... )

PEMALAS

Orang pemalas itu sebenarnya tahu kalau sifat malas itu tidak baik dan ingin menghilangkan kemalasannya, tapi dia malas melakukannya ...

Kamis, 10 Maret 2011

SEMEGO

Pengamat Ekonomi yang paling banyak makannya adalah Indria Semego ...
Semego = Bahasa Wonosobo yang artinya rasa ingin makan terus-menerus setelah sembuh dari sakit.

Senin, 07 Maret 2011

GETHUK LINDRI

Berupa makanan yang terbuat dari singkong yang diolah menjadi seperti mie yang diberi warna-warni menarik. Rasanya manis pulen. Untuk memaksimalkan kenikmatannya, gethuk lindri dilengkapi dengan taburan parutan kelapa agar rasanya tambah gurih.
Boleh dikata, jajanan yang satu ini adalah perintis, pelopor dan pemrakarsa dari sistem promosi penjualan dengan memanfaatkan teknologi modern. Kalo jajanan lain umumnya menggunakan alat musik tradisional atau peralatan sederhana lainnya untuk membuat bunyi-bunyian khas dagangan mereka, maka penjual gethuk lindri sudah memanfaatkan peralatan dengan tenaga listrik. Ya. Satu set peralatan soundsystem yang terdiri dari rangkaian unit power supplay (aki), penguat suara (amplifier) dan speaker ukuran raksasa yang biasa digunakan untuk pengumuman dengan target didengar orang sekampung (TOA). Peralatan yang mereka angkut mampu menghasilkan suara sekelas konser. Jadi tidak perlu heran jika penjual gethuk lindri lewat, kaca-kaca jendela rumah kita akan bergetar karena kedahsyatan suara musiknya.

Kamis, 03 Maret 2011

PERSAMAAN KEDUDUKAN

 " Di kantor, saya tidak pernah sekalipun merasa lebih tinggi daripada petugas cleaning service yang setiap hari membersihkan ruangan kerja saya. Karena tinggi dia memang sekitar 180 cm-an ... "

Rabu, 02 Maret 2011

MARAHI

Bukan masalah sadis apalagi bengis, justru karena sayang. Di Wonosobo kalo anak-anak lagi ga bisa ngerjain PR, ibu-ibunya langsung marahi ...

MARAHI = Bahasa Wonosobo yang artinya mengajari ...

HIDUP

Kata-Kata Mutiara: " Hidup itu yang penting masih ada nyawanya .."

BOHONG

Tidak pernah ada kamus bohong dalam hidupku !!! (Kamusnya yg ga pernah bohong, aku sich sering ...)

BAL PULUT

Syahdan di jaman dahulu kala ketika bola masih langka dan mahal, terdapatlah sebuah benda terbuat dari pulut (getah) pohon. Benda itu berbentuk bulat dan berwarna coklat dengan tekstur sangat kasar tapi lembut.  Bobotnya sangat ringan karena memang isinya angin. Itulah bal pulut. Apabila kita melihat penjualnya, pasti kita akan takjub dengan kekuatannya. Saya sendiri mengira kalo beliau masih ada hubungan darah dengan Hulk si Raksasa Hijau. Gimana tidak ? Orang mereka mampu mengangkat dua keranjang berukuran raksasa sekaligus. Satu keranjang kira-kira ukurannya sebesar mobil (walaupun sebenarnya sich biasa-biasa saja karena yang mereka pikul isinya angin). Bal pulut kecil dihargai Rp. 15,- kalo yang besar harganya Rp. 25,-. Dulu kalo punya bal pulut yang besar rasanya sudah menjadi kaum elit lho.