Kisah perihal seorang tokoh yang memberikan ketauladan an tentang kesesuaian antara perkataan dan perbuatan. Semoga bisa kita ambil hikmahnya ... Hasan al-Basri seorang ulama yang dikenal keberanian nya mengingatk an dan menasehati penguasa, suatu hari sedang duduk dirumahnya yang sederhana. Datanglah utusan budak dari kota basrah untuk mengadukan nasib mereka. “Ya Taqiyyuddi n, majikan kami memperlaku kan kami dengan buruk dan tidak berperikem anusiaan. Kami berharap pada khutbah Jumat yang akan datang Tuan bisa mengangkat permasalah yang kami alami. Supaya para pemilik budak melepaskan budak-buda knya dan tidak memperlaku kan mereka dengan kejam.” kata salah seorang dari mereka.
Hasan al Basri menjawab” Insya Allah”.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, sholat jum’at datang silih berganti Hasan Al Basri tak kunjung berkhutbah dan mengeluark an fatwa yang diminta oleh para budak itu. Para budak penasaran, setiap kali menanykan ke Hasan Al Basri, beliau lebih banyak diam. “Insya alloh”, hanya satu kata itu yang terucap. Tidak lebih.
Hingga suatu ketika pada saat sholat jum’at, barulah kemudian beliau menyinggun g tentang keutamaan membebaska n budak, bahwa memerdekak an budak adalah sebuah kebajikan yang sangat besar pahalanya disisi Allah Swt dan dosa bagi mereka yang berbuat kejam terhadapny a. Mendengar fatwa Hasan al Basri, para tuan-tuan tergerak dan dengan segera memerdekak an budak-buda k yang mereka miliki
Mengejutka n, peristiwa ini tidak membuat para budak merasa berterima kasih, tetapi mereka malah mengeluh kepada beliau. “Syeh, kenapa anda baru mengeluark an fatwa itu sekarang? Bukankah kami memintanya sudah cukup lama?”.
Beliau pun menjawab,” Tahukah kalian mengapa aku menunda khutbah Jumatku itu?” ”Wallahual am,” jawab mereka. ”Aku menunda pembicaraa nku tentang pembebasan budak, karena aku belum mempunyai uang untuk membeli budak. Setelah Allah SWT mengarunia ku uang untuk membeli budak, maka kemudian aku membebaska nnya sesuai dengan tema pembicaraa n ke dalam khutbah Jumat itu. Barulah kemudian aku memerintah kan orang lain untuk membebaska n budak mereka. Kaum muslimin akan menyambut seruan Rabbul ’alamin bila mereka melihat pembicaraa n dan perbuatan sejalan!”.
Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat As-Shaff ayat 2 yang artinya : “ Hai orang-oran g yang beriman, kenapa kamu berkata saja tentang kebaikan, tetapi tidak berbuat?”.
Hasan al Basri menjawab” Insya Allah”.
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan, sholat jum’at datang silih berganti Hasan Al Basri tak kunjung berkhutbah
Hingga suatu ketika pada saat sholat jum’at, barulah kemudian beliau menyinggun
Mengejutka
Beliau pun menjawab,”
Ini sesuai dengan firman Allah dalam Surat As-Shaff ayat 2 yang artinya : “ Hai orang-oran
*) Kisah Suri Tauladan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar