Hmmm ... Saya sebenarnya tidak suka membahas mainan yang satu ini. Masalahnya saya tahu siapa yang berkuasa di sini. Tidak jarang kami, kaum adam mencoba peruntungan melawan kaum hawa. Dan hasilnya mudah ditebak, selalu sama. Pulang dengan kepala tertunduk karena malu.
Kalo dalam olimpiade, bekelan bisa diibaratkan senam ritmik. Keterampilan menggunakan peralaan berupa bola bekel dan anak bekelnya memerlukan kecepatan tangan yang prima sekelas reflek. Memadukan ketepatan ketinggian lemparan bola bekel, kecepatan tangan membolak-balik bekel, menggenggamnya secara berturut-turut dan melemparnya kembali dalam formasi sebaran yang teratur sebelum bola bekel kembali jatuh ke tanah sungguh suatu pertunjukan akrobat yang mengagumkan bagi kaum lelaki.
Jadi saya berpesan kepada saudara-saudaraku sesama lelaki, jangan pernah mau kalo ditantang para wanita untuk main bekelen. Hasilnya anda pasti akan kewirangan, harga diripun ikutan jatuh pula. Percayalah, ini benar-benar dunia mereka. Dunia kaum perempuan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar