Jumat, 11 Maret 2011

KINJENG

Berburu adalah naluri alami semua anak jaman dulu. Bagi anak-anak dari kalangan kasta ksatria biasanya mereka suka berburu burung, tupai atau kelelawar. Tapi bagi kalangan pemula, sebagai sarana latihan, kinjeng/capunglah yang menjadi sasaran. Baik dengan menggunakan peralatan (jaring) atau dengan tangan kosong (ngincup).
Biasanya yang paling sering ditangkap adalah kinjeng yang berwarna kuning kecoklatan karena jumlahnya banyak dan suka banget tidur di ranting-ranting dan semak-semak. Paling sering kedua adalah kinjeng kebo/bandempo. Warnanya hijau belang-belang hitam. Kinjeng jenis ini merupakan kinjeng predator yang memangsa kinjeng lain. Untuk pemburu kinjeng kelas elit dengan kemampuan super, kinjeng yang diburu biasanya jenis-jenis kinjeng yang langka. Adanya hanya di hutan, coraknya indah dan unik, dan sangat sulit ditangkap. Warnanya ada yang merah marun, merah, ungu, dan lain-lain.
Jenis kinjeng yang biasa ditangkap untuk kelas amatir banget biasanya jenis kinjeng kutrik (ukurannya kecil) dan kinjeng dom (capung jarum).
Kadang-kadang kalau peruntungannya tengah baik, kami bisa mendapat kinjeng berukuran super besar. Tapi biasanya kinjeng besar ini hanya muncul di malam hari. Ngomong-ngomong kinjeng ini merupakan fosil hidup/binatang purba yang masih tersisa sampai saat ini lho. Dia tidak mengalami perubahan yang berarti selama ratusan juta tahun.

Tidak ada komentar: