Mungkin banyak orang memiliki versi yang berbeda-beda tentang siapa tokoh pesohor terbesar di tanah air.
Mereka memiliki kriteria yang berbeda-beda. Hal ini banyak dipengaruhi oleh selera masing-masing. Tetapi untuk berbagai kriteria hasilnya ternyata mengerucut ke satu orang.
Fakta-fakta berikut mungkin bisa mendukung:
1. Siapa penyanyi yang tidak perlu bantuan rombongan artis lain untuk menjaga ketenarannya.
Koes Ploes perlu rombongan beberapa penyanyi plus Erwin Gutawa untuk mengemas ulang lagunya agar tetap lestari.
Iwan Fals perlu menyanyikan lagu-lagu ciptaan orang lain untuk membuat album.
Rhoma Irama tidak pernah mendapat perlakuan istimewa seperti mereka berdua, tetapi lagu-lagu dan namanya tetap eksis. Malah banyak penyanyi yang terus menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dengan berbagai macam aransemen.
2. Siapa pesohor yang tidak mempan digoyang isu-isu miring.
Popularitas A.A. Gym langsung terjun bebas begitu beristri dua. Perusahaan milik Sapto Wardoyo-pun limbung karena masalah poligami. Demikian juga dengan beberapa artis lain yang hilang dari peredaran saat diterpa berbagai masalah seperti perselingkuhan, perceraian, perkawinan, dan lain-lain.
Hanya Rhoma Irama, mau kawin berapa kali, mau cerai berapa kali, mau dituduh berzina, tetap saja populer dan laku dijual.
3. Siapa artis yang punya penggemar warga negara asing dan musiknya benar-benar dimainkan oleh orang asing di nagara asing?
Dewa, Agnes Monika, Inul Daratusta saat konser diluar negeri ternyata kebanyakan hanya ditonton oleh WNI yang bermukim di negara tersebut. Dalam istilah lain, konser mereka di luar negeri ternyata karena ditanggap oleh orang-orang Indonesia yang berada di negara itu.
Lain halnya dengan Rhoma Irama. Konser Rhoma Irama di luar negeri ternyata memang diminta oleh para penggemarnya yang terdiri dari orang asing. Mereka bahkan memiliki klub-klub dangdut yang menyanyikan lagu-lagu Rhoma Irama dengan fasih. Termasuk jogednya yang sangat khas. Ini petikan berita tentang konsernya di Pittsburgh ""This song I wrote in 1975. The song is called ‘All Night Long' or ‘Begadang'!," demikian Bang Haji membuka konser. Belum sampai refrain lagu ini dinyanyikan, tiba-tiba sejumlah penonton yang kebanyakan adalah mahasiswa jurusan Musik di Pittsburgh University langsung maju ke depan panggung dan berjoget. Tidak lama berselang, maju pula seluruh penonton dari berbagai warna kulit untuk ikut berjoget". Dan yang mempromosikan dangdut di sana bukanlah orang sembarangan. Yaitu seorang profesor bernama Andrew Weintraub.
3. Siapa penyanyi yang bisa membuat lagu dengan lirik terdiri dari segala macam tema tetapi tetap bisa menjadi hits dan best seller?
Pernah dengar Dewa, Koes Ploes, Iwan Fals, Agnes Monika, Inul bikin lagu yang bernafas agama, politik, sosial dan olahraga kemudian laku keras di pasaran? Sepertinya belum ada.
Dan memang hanya Rhoma Irama yang mampu melakukannya. Lagu seperti Ghibah, Hari Kiamat, Lari Pagi, Pemilu, Indonesia, dan masih banyak lagi lagu-lagu lainnya semuanya menjadi hits di eranya masing-masing dan masih tetap menjadi lagu-lagu populer sampai sekarang.
Untuk keempat alasan diatas, saya menilai bahwa Bang Haji bukan hanya layak menyandang gelar Raja Dangdut, tetapi berhak juga mendapat julukan Raja Musik Indonesia.
Apakah Anda punya kriteria lain?
Mereka memiliki kriteria yang berbeda-beda. Hal ini banyak dipengaruhi oleh selera masing-masing. Tetapi untuk berbagai kriteria hasilnya ternyata mengerucut ke satu orang.
Fakta-fakta berikut mungkin bisa mendukung:
1. Siapa penyanyi yang tidak perlu bantuan rombongan artis lain untuk menjaga ketenarannya.
Koes Ploes perlu rombongan beberapa penyanyi plus Erwin Gutawa untuk mengemas ulang lagunya agar tetap lestari.
Iwan Fals perlu menyanyikan lagu-lagu ciptaan orang lain untuk membuat album.
Rhoma Irama tidak pernah mendapat perlakuan istimewa seperti mereka berdua, tetapi lagu-lagu dan namanya tetap eksis. Malah banyak penyanyi yang terus menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dengan berbagai macam aransemen.
2. Siapa pesohor yang tidak mempan digoyang isu-isu miring.
Popularitas A.A. Gym langsung terjun bebas begitu beristri dua. Perusahaan milik Sapto Wardoyo-pun limbung karena masalah poligami. Demikian juga dengan beberapa artis lain yang hilang dari peredaran saat diterpa berbagai masalah seperti perselingkuhan, perceraian, perkawinan, dan lain-lain.
Hanya Rhoma Irama, mau kawin berapa kali, mau cerai berapa kali, mau dituduh berzina, tetap saja populer dan laku dijual.
3. Siapa artis yang punya penggemar warga negara asing dan musiknya benar-benar dimainkan oleh orang asing di nagara asing?
Dewa, Agnes Monika, Inul Daratusta saat konser diluar negeri ternyata kebanyakan hanya ditonton oleh WNI yang bermukim di negara tersebut. Dalam istilah lain, konser mereka di luar negeri ternyata karena ditanggap oleh orang-orang Indonesia yang berada di negara itu.
Lain halnya dengan Rhoma Irama. Konser Rhoma Irama di luar negeri ternyata memang diminta oleh para penggemarnya yang terdiri dari orang asing. Mereka bahkan memiliki klub-klub dangdut yang menyanyikan lagu-lagu Rhoma Irama dengan fasih. Termasuk jogednya yang sangat khas. Ini petikan berita tentang konsernya di Pittsburgh ""This song I wrote in 1975. The song is called ‘All Night Long' or ‘Begadang'!," demikian Bang Haji membuka konser. Belum sampai refrain lagu ini dinyanyikan, tiba-tiba sejumlah penonton yang kebanyakan adalah mahasiswa jurusan Musik di Pittsburgh University langsung maju ke depan panggung dan berjoget. Tidak lama berselang, maju pula seluruh penonton dari berbagai warna kulit untuk ikut berjoget". Dan yang mempromosikan dangdut di sana bukanlah orang sembarangan. Yaitu seorang profesor bernama Andrew Weintraub.
3. Siapa penyanyi yang bisa membuat lagu dengan lirik terdiri dari segala macam tema tetapi tetap bisa menjadi hits dan best seller?
Pernah dengar Dewa, Koes Ploes, Iwan Fals, Agnes Monika, Inul bikin lagu yang bernafas agama, politik, sosial dan olahraga kemudian laku keras di pasaran? Sepertinya belum ada.
Dan memang hanya Rhoma Irama yang mampu melakukannya. Lagu seperti Ghibah, Hari Kiamat, Lari Pagi, Pemilu, Indonesia, dan masih banyak lagi lagu-lagu lainnya semuanya menjadi hits di eranya masing-masing dan masih tetap menjadi lagu-lagu populer sampai sekarang.
Untuk keempat alasan diatas, saya menilai bahwa Bang Haji bukan hanya layak menyandang gelar Raja Dangdut, tetapi berhak juga mendapat julukan Raja Musik Indonesia.
Apakah Anda punya kriteria lain?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar