Sewaktu kecil saya termasuk anak yang bejan (beruntung). Saya sering sekali menemukan uang di jalan, nemu telur ayam atau telur angsa di kebun, mendapat hadiah atau undian dan lain-lain.
Suatu saat saya mendapat hadiah dari bungkus sebuah produk rokok berupa uang tunai sebesar Rp. 1000,- rupiah (saat itu umur saya sekitar 6 tahun). Di tahun akhir '70-an uang sebesar itu nilainya masih sangat berarti, Kalo untuk nilai saat ini mungkin nilainya paling tidak sebesar Rp. 100.000,-.
Dengan uang sebesar itu saya kemudian mengajak saudara saya untuk berfoya-foya dan berpesta pora. Entah dapat ide dari mana, saat itu saya sudah punya akal untuk membeli martabak dengan ukuran super jumbo.
Jaman itu pada umumnya martabak harganya rata-rata adalah sebesar Rp. 50,- atau yang istimewa paling mahal harganya adalah Rp. 100,-. Tapi saat itu saya minta sama penjualnya agar dibelikan martabak dengan harga Rp. 400,-. Tentu saja penjualnya bingung. Tetapi merekapun akhirnya membuatkan juga. Dan hasilnya adalah sebuah martabak yang sangat besar. Seperti membawa keset. Puas banget rasanya.
Tetapi tidak berhenti di situ saja aksi saya. Sasaran berikutnya adalah penjual bakso. Bakso yang pada saat itu semangkuk harganya adalah Rp. 50,-, saya minta yang porsi seharga Rp. 200,-. Akibatnya mangkoknya dipenuhi bakso sampai kelihatan munjung-munjung (menggunung). Sekali lagi puas banget rasanya. Berfoya-foya menghambur-hamburkan rupiah untuk bersenang-senang tanpa dimarahi orang tua ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar