Pada tahun 1991, lulus dari SMA untung-untungan aku ikut seleksi jadi pilot di Merpati Nusantara Airlines (Kebayang ... Kalo aku keturutan jadi pilot lalu pramugarinya dipilihkan yang model bagaimana ya???). Tes dilakukan di Gedung Angkasa Pura di kawasan Kemayoran.
Syarat-syarat pendaftarannya standar saja. Fotokopi dokumen, foto, dan lain-lain. Tapi ada juga persyaratan yang agak khusus, yaitu harus mengumpulkan tes kesehatan tubuh dan tes kesehatan mata dari rumah sakit. Ini yang menurutku agak susah karena waktu itu aku belum terlalu menguasai atau mengetahui kota metropolitan ini.
Tapi sudah terlanjur basah. Bagi saya, kolak yang sudah tertuang ke mangkok pantang dikembalikan ke panci lagi. Harus dihabisin !
Aku segera mencari keberadaan rumah sakit terdekat dari posisiku waktu itu di daerah Penjaringan. Aku mendapat informasi dari tetangga yang bernama Mas Timo bahwa rumah sakit yang terdekat dari situ adalah Rumah Sakit Sumber Waras Grogol. Agar tidak tersesat kutanyakan juga detil lokasinya. Waktu itu sama Mas Timo diterangkan bahwa aku harus naik bis Metro Mini dan turun tepat setelah melewati rel kereta api pertama. Di situlah letak Rumah Sakit Sumber Waras katanya. Akupun percaya dan dengan mantap akan segera menuju kesana.
Jalan kaki menuju jalan Jembatan II aku menunggu bis Metro Mini yang dimaksud. Tak berapa lama angkutannya datang. Aku langsung naik. Di dalamnya aku melihat ke depan dengan penuh kewaspadaan. Mencari rel kereta api yang menjadi tanda aku harus berhenti. Sekitar setengah jam aku melihatnya. Aku langsung minta diturunkan di situ. Benar sekali, di seberang jalan memang ada rumah sakit (Di sini menunjukkan betapa cerobohnya pandangan mataku).
Aku menyeberang dan langsung masuk ke lokasi. Tetapi aku mendapati suatu keanehan. Suasananya sepi banget. Dan yang kudapati adalah ada beberapa laki-laki gundul yang senyum-senyum sendiri. Ada juga yang berjalan dengan kepala miring. Tidak ada tanda-tanda aktifitas seperti layaknya rumah sakit pada umunya.
Aku mulai curiga. Aku segera menuju ke Pos Satpam untuk bertanya.
"Pak ini Rumah Sakit Sumber Waras ya ?"
"Bukan dik. Ini Rumah Sakit Jiwa Grogol. Kalo mau ke RS Sumber Waras naik angkot lagi terus ke sana ..." Jawabnya.
Asyeemm ...
Rupanya aku telah memperoleh informasi yang salah dari Mas Timo. Waktu aku baca plang namanyapun jelas-jelas tertulis "Rumah Sakit Jiwa Grogol". Kenapa tadi aku tidak membacanya dulu ya. Pantesan aku lihat suasananya mirip-mirip rumah sakit jiwa di film-filmnya Warkop ...
Catatan:
Tes akademis, kesehatan tubuh dan kesehatan mata, kesehatan gigi saya lolos semua. Sayangnya aku kurang tinggi 7 centi ...
Jadi gagallah tes iseng-iseng berhadiahku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar