Suatu malam pas kuliah tingkat 1 waktu main ke rumah saudara di Jakarta Utara saya iseng-iseng jalan-jalan menyusuri perkampungan. Anehnya pas aku lewat di sebuah jalan kecil ada sebuah gedung film. Namanya Gedong Panjang Theatre. Waktu itu film yang diputer judulnya "The Pinisher". Aktor utamanya adalah Dolph Lundgren.
Namanya maniak film, aku langsung tertarik untuk nonton. Apalagi harga karcisnya hanya 500 perak. Dari luar saya sudah tahu bahwa ini adalah sebuah gedung film yang buruk. Loket penjualan karcisnya saja mirip loket-loket permainan di pasar malam. Hanya berupa bilik terbuat dari triplek yang ada lubangnya.
Tapi rupanya perkirakan tentung buruknya gedung film ini masih jauh dari kondisi aslinya.
Begini gambaran fisiknya:
Lokasinya ternyata adalah lahan kosong yang belum ada bangunanya. Beratapkan langit. Artinya tidak ada atap di atasnya. Berarti mirip misbar. Kalo gerimis ya bubar. Antara jalanan dengan area pemutaran film hanya dibatasi oleh pagar seng. Jadi mirip orang lagi mbangun rumah.
Kursinya adalah kursi plastik yang ada di bis metro mini. Mungkin memang bekas dari metro mini. Soalnya kondisi kursinya sudah pecah-pecah dan tidak ada kakinya. Kursi itu diikat ke batangan-batangan bambu pakai tali rafia/tambang agar bisa diduduki.
Dan ini yang paling seru ... !
Ada orang jualan rokok ketengan, kacang rebus, permen, aqua, tisue dan lain-lain. Keliling-keliling dari kursi ke kursi menawarkan dagangan diterangi lilin/lampu minyak.
Alamaakk ...
Nonton film action rasanya mirip nonton film warkop. Senyum-senyum sendiri sepanjang film ...
3 komentar:
ha..ha..benar kocak..
masih ada ya,nonton film seperti ini..
harusnya sekalian kita bawa kursi sendiri ya mas...
Wah nanti malah kita ditarik tarif eksekutif.
Mending bawa tikar aja. Jadi total rasa misbar ...
Posting Komentar