Salah satu hobi saya yang cukup maniak adalah nonton film. Dari SD, SMP, SMA sampai kuliah salah satu pengeluaran terbesar saya adalah untuk biaya nonton film. Terutama film-film science fiction.
Salah satu film scifi yang lolos dari pengamatan saya adalah film Universal Soldier. Ini terjadi pas jaman saya kuliah. Film ini tidak sempat saya tonton pada pemutaran barunya. Untunglah suatu saat film ini diputar kembali di Pondok Aren Theatre. Yach walaupun ini gedung film jelek dengan kursi ala bis Metro Mini yang penting kan film yang diputarnya (emangnya saya mau beli kursinya).
Ternyata filmnya jelek. Tidak sesuai dengan judul, poster maupun harapanku.
Tapi malam itu aku mendapat sedikit pelajaran hidup. Yaitu betapa aku termasuk orang yang kurang mensyukuri nikmat. Waktu beli karcis aku lihat yang jaga loket (cewek etnis Tionghoa) sambil menjuali tiket dia nyambi belajar. Tangannya memegang buku biologi dan satu buku lagi saya ga ingat. Rupanya buku yang dia gunakan masih sama dengan buku yang aku gunakan waktu SMA dulu. Tugasnya menjaga loket karcis tidak menghalangi kewajibannya sebagai pelajar, yaitu belajar. Ciri seseorang yang pandai membagi dan mengatur waktu. Sedangkan aku yang mendapat kesempatan belajar gratis bahkan mendapat bayaran dari negara malah sangat jarang (hampir tidak pernah) belajar.
Sayangnya pelajaran yang aku saksikan malam itu tidak dapat aku serap dengan baik. Tidak dipraktekkan. Jadinya selama kuliah tetap saja aku menjadi mahasiswa pemalas. Rajanya para mahasiswa pemalas ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar