Tidak sepenuhnya warteg langgananku waktu tingkat II melulu menyuguhkan cerita sendu semacam lele raksasa. Ada juga cerita ceria yang dimulai dari sana.
Suatu siang sehabis Jum'atan saya beli nasi bungkus di warteg itu. Kebetulan waktu itu aku beli nasi bungkusnya sendirian. Jalur perjalanan pulang dari warteg ke kost-kost-an merupakan track menanjak melewati kebun. Saat melintas di kebun itu mataku menangkap pemandangan yang menakjubkan. Sebuah benda berbentuk bulat, berukuran cukup besar berwarna putih mengkilat ditimpa teriknya sinar mentari siang tergeletak di tengah jalan. Setelah dekat dan jelas kemudian aku berhasil mendeteksi bahwa benda itu adalah "OVUM CYGNUS OLOR". Bagi anda yang kurang menguasai Bahasa Latin itu artinya adalah "NDOG BANYAK". Bagi anda yang kurang mengerti Bahasa Jawa itu artinya adalah "TELUR ANGSA PUTIH".
Langsung saja saya ambil. Takut keinjek dan pecah (terutama takut keduluan orang lain ...). Telur kubawa pulang. Aku tunjukkan ke teman-teman kost-ku. Setelah mereka puas memegang-megang kemudian telur itu aku goreng. Aku tidak ingat telur goreng ini aku makan sendiri atau aku bagi-bagi. Waktu mengambil isi telurnya, cangkangnya tidak aku pecahkan tetapi aku lubangi menggunakan silet. Jadi lubangnya rapi. Setelah itu cangkang kucuci dan kukeringkan. Habis itu cangkang kuisi dengan kapas dan lubangnya kututup lagi sehingga bentuknya kembali utuh seperti semula. Telur itu aku namai "TELUR JURASSIC PARK".
Temanku Luthfil senang sekali meminjam dan memain-mainkannya. Tapi sayang saya tidak tahu lagi perihal keberadaan telur ini ...
Suatu siang sehabis Jum'atan saya beli nasi bungkus di warteg itu. Kebetulan waktu itu aku beli nasi bungkusnya sendirian. Jalur perjalanan pulang dari warteg ke kost-kost-an merupakan track menanjak melewati kebun. Saat melintas di kebun itu mataku menangkap pemandangan yang menakjubkan. Sebuah benda berbentuk bulat, berukuran cukup besar berwarna putih mengkilat ditimpa teriknya sinar mentari siang tergeletak di tengah jalan. Setelah dekat dan jelas kemudian aku berhasil mendeteksi bahwa benda itu adalah "OVUM CYGNUS OLOR". Bagi anda yang kurang menguasai Bahasa Latin itu artinya adalah "NDOG BANYAK". Bagi anda yang kurang mengerti Bahasa Jawa itu artinya adalah "TELUR ANGSA PUTIH".
Langsung saja saya ambil. Takut keinjek dan pecah (terutama takut keduluan orang lain ...). Telur kubawa pulang. Aku tunjukkan ke teman-teman kost-ku. Setelah mereka puas memegang-megang kemudian telur itu aku goreng. Aku tidak ingat telur goreng ini aku makan sendiri atau aku bagi-bagi. Waktu mengambil isi telurnya, cangkangnya tidak aku pecahkan tetapi aku lubangi menggunakan silet. Jadi lubangnya rapi. Setelah itu cangkang kucuci dan kukeringkan. Habis itu cangkang kuisi dengan kapas dan lubangnya kututup lagi sehingga bentuknya kembali utuh seperti semula. Telur itu aku namai "TELUR JURASSIC PARK".
Temanku Luthfil senang sekali meminjam dan memain-mainkannya. Tapi sayang saya tidak tahu lagi perihal keberadaan telur ini ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar