Suatu saat saya sedang sholat sendirian di musholla kantor. Waktu itu saya masih tugas di Sampit, Kalimantan Tengah. Di belakangku ada tiga karyawati yang sudah selesai sholat. Mereka adalah Yani, Yuli sama Elsye. Sambil memberesi mukena dan sajadah mereka bertiga omong-omongan begini:
Yani : "Hidungku kok pesek ya dibanding kalian.".
Elsye : "Masih lumayan hidungmu dibanding hidungku. Hidungku pesek banget nich."
Yuli: "Ah ... Paling pesek ya hidungku. Hidung mbak Yani sama mbak Elsye masih lumayan dibanding hidungku.".
Begitu seterusnya mereka bertiga ngomongin hidung mereka. Pada prinsipnya masing-masing dari mereka meyakini bahwa hidungnyalah yang paling pesek.
Aku yang lagi sholat jadi terganggu konsentrasiku. Jadi kurang khusuk. Untungnya mereka selesai memberesi mukena sama sajadah dan segera kembali ke ruang sekretaris.
Setelah selesai sholat dan berdoa, aku yang masih menyimpan dendam karena terganggu konsentrasiku segera mencari mereka bertiga. Untungnya mereka bertiga sedang ngumpul di ruang sekretaris.
Saat itu juga dengan lantang kepada mereka aku katakan :
"Baiklah saya akui. Hidung kalian bertiga memang paling pesek !!!".
Buat Yani, Yuli sama Elsye: Sampai sekarangpun aku masih mengakui bahwa hidung kalian bertiga memang benar-benar pesek ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar