Kalau berangkat ke kantor saya lebih suka naik motor. Alasannya adalah di samping irit biaya juga irit waktu. Jarak tempuh rumahku ke kantor sekitar 21 km. Jika ditempuh dengan mobil membutuhkan waktu kurang lebih 1 1/2 jam. Sedangkan jika menggunakan motor hanya membutuhkan waktu paling lama satu jam. Karena bila menggunakan motor aku bisa melewati jalan tembus melewati kawasan perumahan.
Tetapi ada satu halangan yang setiap saat harus aku lewati setiap berangkat ke kantor dengan motor. Yaitu setiap melewati Pasar Klender. Bagian dari Pasar Klender yang aku lewati adalah bagian yang bau-bau. Di samping itu jalannya juga super licin karena setiap saat basah oleh air cucian ikan segar. Jadi jangankan ngebut, yang jalan pelanpun kalo tidak hati-hati bisa jatuh.
Gambarannya begini.
Pada saat masuk Pasar Klender yang kulewati adalah los penjual ikan asin, kemudian los ikan segar (yang sebagian besar tidak segar lagi) dan yang terakhir adalah tempat sampah dan sekaligus truk sampah yang lagi ngetem. Jadi panjang total rangkaian bau adalah sekitar 60 meter.
Masalahnya tidak akan rumit jika jalanan licin. Aku bisa tahan napas sambil ngebut. Tetapi ini tidak. Kecepatan motor harus sangat pelan. Di samping licin juga banyak penjual, pembeli dan angkot lalu lalang.
Untuk mengatasinya aku pasang strategi khusus. Dengan terpaksa aku mengambil napas sebanyak-banyaknya di los ikan asin. Tentu saja hidung dan paru-paruku dipenuhi udara yang mengandung bau ikan asin. Tapi itu lebih baik daripada aku harus mencium bau ikan yang hampir busuk apalagi bau sampah.
Jadinya begitu masuk los ikan asin aku ambil napas sebanyak-banyaknya kemudian berjalan hati-hati melewati los ikan segar dan tempat sampah dengan hati-hati. Jika sedang beruntung aku bisa melewati kawasan itu dengan selamat. Tetapi ada kalanya jika banyak angkot ngetem persediaan oksigen di paru-paruku keburu habis saat tiba di tempat sampah.. Dan terpaksa mau tidak mau harus menghirup segarnya aroma sampah.
Mmmmm ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar