Kalo pas musim memelihara jangkrik, biasanya para penjual jangkrik di samping menjual jangkrik, pakan jangkrik dan rumah jangkrik, mereka juga menjual lotre jangkrik.
Lotre ini sama saja dengan lotre-lotre jenis lainnya. Cuma hadiahnya adalah jangkrik. Bentuknya berupa kertas lintingan yang dimasukkan ke dalam potongan sedotan. Potongan sedotan dalam jumlah banyak dimasukkan ke dalam kaleng dengan posisi berdiri dan kemudian dikocok oleh penjualnya. Posisi sedotan persis posisi rokok atau roti semprong di dalam kaleng. Jadi hanya kelihatan ujungnya.
Waktu itu biasanya seekor jangkrik yang masih di dalam bumbung dijual seharga Rp. 25,- per ekor. Sedangkan jangkrik kualitas unggul yang sudah terseleksi bentuk dan suaranya dijual seharga Rp. 100,- per ekor. Jangkrik kualitas unggul ini biasanya ditempatkan di rumah kaca (kandang yang terbuat dari potongan-potongan kaca. Kandang jangkrik jenis ini ramah lingkungan dan dijamin tidak ikut-ikut menimbulkan efek rumah kaca).
Untuk anak-anak berkantong cekaklah disediakan lotre jangkrik. Harganya biasanya berkisar 5 - 10 rupiah. Dengan modal sebesar itu kalo lagi beruntung bisa membawa pulang seekor jangkrik bagus. Walaupun tentu saja lebih banyak yang tekor.
Suatu hari pas aku lagi nglihatin jangkrik, tukang jualnya lagi membuat lintingan-lintingan kupon yang akan dibuat lotre. Waktu itu hanya ada aku yang nglihatin jangkrik. Penjualnya memang selalu memanfaatkan saat-saat sepi untuk membuat lotre jangkrik. Mungkin untuk memanfaatkan waktu luang atau mungkin juga hal ini berhubungan dengan kerahasiaan lotre jangkrik itu sendiri.
Dia mungkin tidak curiga sama aku karena hanya anak kecil saja. Sepertinya waktu itu aku masih kelas 1 atau kelas 2 SD. Padahal waktu itu akal bulusku sudah berkembang cukup baik juga. Waktu dia membuat kupon-kupon lotre aku pura-pura asyik ngliatin jangkrik. Padahal ekor mataku memperhatikan dengan seksama kupon-kupon yang dia bungkus.
Mataku tidak melepaskan pandangan dari salah satu potongan sedotan yang ada hadiahnya. Potongan sedotan tadi aku perhatikan dengan teliti pola potongannya. Waktu lotre itu dia kocokpun aku ikuti dengan seksama kemana kupon yang tadi bergeser dan bergerak. Setelah selesai dikocok aku dapat memastikan bahwa posisi potongan sedotan yang isi kuponnya berhadiah sudah terdeteksi.
Aku langsung lari sekecang-kencangnya ke warung mbah Putri untuk minta duwit (atau ngambil duwit ya?). Setelah mendapat uang 10 rupiah aku segera balik ke penjual jangkrik tadi.
Kenapa aku begitu tergesa-gesa minta uang dan balik lagi? Itu karena kalau ada yang beli lotre jangkrik sebelum aku urusannya bisa berabe. Lotre jangkrik akan dikocok lagi dan aku bisa kehilangan koordinat posisi kupon yang sudah aku catat tadi.
Sampai di lokasi aku segera menjulungkan uang ...
Aku ambil potongan sedotan yang tadi ...
Aku buka dan ...
Seekor jangkrik Jrabang yang berbunyi nyaring menjadi milikku ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar