Kompasiana-ku






Bakso Kebahagiaan ...


Saat lebaran tahun 2007 saya mudik ke kampung halaman istri. Karena memang tahun ganjil adalah jatuh saya berlebaran di rumah mertua. Saat itu kebetulan kami baru saja mendapat resep bakso yang oke dari penjual bakso yang masih ada hubungan kekerabatan dengan saya.
Resep itu sudah dipraktekkan dan menjadi salah satu hidangan pada pesta perkawinan adik saya yang nomor tiga. Hasilnya sangat memuaskan. Tidak seperti hidangan bakso pada pesta perkawinan lainnya, bakso buatan kami ini rasanya persis seperti bakso yang dijual di pasaran. Bukan seperti bakso buatan rumah katering. Tapi akibatnya, persediaan bakso ludes hanya dalam tempo satu jam saja. Padahal kami membuatnya dengan porsi untuk 500 orang. Maklum saja, para tamu undangan terutama yang ibu-ibu muter-muter di situ terus.
Setelah ujicoba gemilang pada pesta perkawinan adikku, kami bermaksud melebarkan sayap dengan merambah dunia per’Iedul Fitrian. Tepat sehari sebelum lebaran kami melakukan persiapan seperlunya dengan berbelanja segala keperluan baik bahan pokok maupun bahan pendukung untuk membuat bakso. Kami praktekkan segala ilmu perbaksoan yang telah kami timba dari pakarnya.
Singkat cerita bakso dengan cita rasa super ini akhirnya selesai dimasak dan siap dihidangkan.
Dari sinilah cerita unik ini dimulai. Rupanya Allah sedang mengguraui kami. Bakso istimewa buatan kami, makanan favorit semua orang, gratis lagi, ternyata sepertinya tidak menarik  perhatian saudara-saudara kami yang hadir ke rumah. Mereka sepertinya memandang sebelah mata makanan yang kami buat. Pandangan mata mereka menyiratkan bahwa mereka tidak berselera melihat bakso yang kami buat. Benar-benar ujian mental buat kami. Ibu mertua saya sampai kelihatan sedih dan iba melihat nasib kami berdua. Sudah repot-repot tetapi tanggapan pasar nihil. Ngaploo … kata orang Surabaya.
Tapi saya dan istri tetap berbesar hati dan berusaha untuk tidak kecewa. Cuma ada sedikit rasa malu. Bagi kami yang penting ikhlas dan berusaha sebaik-baiknya. Laku tidak laku sudah resiko. Namanya juga usaha. Toh niat baik sudah dicatat sebagai pahala oleh malaikat. Manusia hanya berikhtiar, Tuhanlah yang menentukan.
Mungkin keikhlasan dan niat baik kami itulah yang mendapat balasan dari Allah. Saat kami kebingungan karena banyaknya persediaan bakso sampai dengan hari kedua lebaran, tanpa diduga datanglah serombongan tamu. Tamu yang sebelumnya tidak pernah datang dan baru kali ini berkunjung ke rumah kami. Mereka datang berombongan menggunakan tiga buah mobil. Isinya ada 26 orang. Spontan saja kami suguhkan persediaan bakso yang ada di rumah kepada mereka. Tanggapannya sungguh membuat kami bertiga, saya, istri dan ibu mertua saya berbahagia. Mereka sangat menyukainya. Beberapa orang bahkan tanpa malu-malu minta nambah. Tentu saja semuanya kami layani dengan penuh suka cita.
Setelah selesai merekapun berpamitan meninggalkan kami dalam senyum penuh kemenangan. Tetapi rupanya rencana-Nya untuk membahagiakan kami belum berhenti di situ saja. Para tamu yang baru pulang dari rumah kami ternyata cerita-cerita ke teman-teman mereka bahwa di rumah kami ada hidangan bakso yang sangat enak. Akibatnya setelah itu rumah kami menjadi sangat ramai. Tamu datang silih berganti ingin merasakan bakso buatan kami. Hingga menjelang sore akhirnya bakso kami ludes. Untungnya para tamu yang datang semuanya kebagian. Allah memang Maha Mengatur segala 
sesuatu.

Malam harinya saudara-saudara kami datang ke rumah ibu kami. Mereka bermaksud makan bakso buatan kami. Tapi sayang sekali bakso kami sudah dihabiskan oleh tamu-tamu yang menurut kami dikirim oleh Allah kepada kami.
Setelah peristiwa itu kami berduapun hidup berbahagia selama-lamanya … ( kok jadi mirip cerita komik H.C. Andersen yaa … ).

Link: 



Acara Bodoh: On The Spot Trans 7 ...

Sejak kecil saya termasuk orang yang sangat menyukai acara televisi yang berisi tentang ilmu pengetahuan, realita kehidupan, alam, pengetahuan umum, dan lain-lain. Intinya adalah acara yang bersifat dokumenter. Kalaupun fiksi ya fiksi yang bersifat ilmiah (science fiction).
Oleh karena itu saya menyambut antusias munculnya acara On The Spot di Trans 7. Buat saya acara ini bisa menjadi semacam obat rindu sejak acara-acara produksi National Geographic, Discovery dan BBC makin jarang ditayangkan. Mungkin tinggal ANTV yang masih menayangkannya.
Untuk satu episode acara semacam Flora & Fauna-nya TVRI saja, saya bisa menonton sebanyak  lebih dari sepuluh kali. Karena begitu intensnya saya mengikuti acara-acara semacam itu makanya saya sampai hafal seluk beluk kehidupan binatang.
Berbekal dari pengetahuan itulah saya bisa menilai bahwa materi program acara On The Spot  makin lama makin ngawur. Saya tidak menyangka jika sebuah stasiun televisi berkelas nasional seperti Trans 7 membuat sebuah program acara tanpa ada seorang pengawas yang cukup ahli mengenai materi yang disajikan.
Melalui Kompasiana ini saya memberikan saran kepada pihak yang membuat program acara On The Spot Trans 7 agar lebih selektif dan melibatkan pihak yang lebih berkompeten agar materi yang disajikan lebih sesuai dengan kondisi di lapangan maupun dengan ilmu pengetahuan.

Link: 



Nasehat Mbah Kakungku: BBM itu memang Haram ...

Sedjak akoe ketjil doeloe mBah Kakoengkoe soedah wewanti-wanti bahwasanja BBM itoe haram hoekoemnja:
Jaitoe djika BBM itoe diminoem …


Kalaoe soedah begini mati koetoelah saja.
Pemerintah kok beraninja wadoel sama Goesti Allah.
Tapi kepada siapa lagi akoe haroes manoet setelah mbah Kakoengkoe tiada ketjoeali sama fatwa oelama.
Baiklah. Karena jang bitjara adalah achlinja saja manoet.
Selamat tinggal premioem.
Selamat berdjoempa pertamax.
Semoga redjekikoe bertambah.
Insja Allah …

Link: 



Peringkat Korupsi Indonesia dengan Singapura Seharusnya Sejajar ...


Sudah beberapa kali Singapura menduduki peringkat wahid sebagai negara paling bersih dari korupsi. Singapura bahkan mengungguli negara-negara Eropa dan Amerika Serikat. Sedangkan Indonesia sulit beranjak dari posisinya. Tetap mendapat predikat sebagai salah satu negara dengan tingkat korupsi tertinggi di dunia.
Tetapi sebenarnya kita masih bisa mempertanyakan hal ini. Apa saja sich variabel-variabel yang digunakan oleh lembaga-lembaga pemeringkat korupsi? Sudah adilkah variabel-variabel yang digunakan? Apakah seluruh variabel yang seharusnya digunakan sudah diterapkan?
Baiklah. Harus diakui bahwa korupsi di Indonesia masih tinggi. Tetapi kami punya KPK yang punya niat untuk memberantas atau setidak-tidaknya mengurangi tindakan korupsi di Indonesia. Walaupun korupsi di Indonesia masih marak tetapi negara kami, Indonesia secara institusional punya niat untuk memberantasnya. Di antaranya dengan membentuk badan yang khusus untuk menangani tindak pidana korupsi, yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Tetapi lihatlah faktanya. Niat baik pemerintah Indonesia untuk memberantas korupsi tenyata sering mendapat halangan dari negara yang paling bersih di dunia, yaitu Singapura. Bagaimana koruptor di Indonesia akan takut dan kapok kalau Singapura menyediakan tempat yang aman buat mereka? Bagaimana peringkat bebas korupsi Indonesia akan meningkat jika Singapura memberikan tempat perlindungan yang aman bagi para pelaku tindak pidana korupsi dari Indonesia. Boleh dikata tindakan ini merupakan tindakan penuh kesadaran dari pemerintahan dari sebuah negara yang dinobatkan sebagai negara terbersih di dunia. Ibaratnya Singapura secara sadar menjadi penadah koruptor asal Indonesia.
Ini tercermin dari keengganan mereka untuk menandatangani perjanjian ekstradisi antara kedua negara. Mereka selalu menggunakan alasan yang dicari-cari. Bahkan mengajukan persyaratan yang tidak masuk akal seperti meminta wilayah untuk latihan perang/pangkalan militer di Indonesia. Ini tentu saja tidak bisa dikabulkan karena sudah melanggar kedaulatan sebuah negara.
Jadi agar penilaian lebih obyektif, variabel perlindungan terhadap koruptor seharusnya juga menjadi pertimbangan lembaga-lambaga yang membuat survey pemeringkatan negara-negara terkorup. Jika faktor penilaian yang satu ini dimasukkan, saya yakin peringkat Singapura sebagai negara paling bersih dari korupsi akan langsung terjun bebas. Kira-kira sejajar dengan Indonesia atau malahan lebih rendah lagi.
Karena biasanya hukuman bagi penadah hasil kejahatan akan lebih berat dari para pencurinya.
Wallahu Alam Bishawab …


Link: 



KPK "Nduwe Gawe": Belajarlah Dari DJP ...

Hari Kamis tanggal 23 Juni 2011 saya mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi untuk memenuhi salah satu kewajiban saya menyampaikan LHKPN. Kami datang berombongan 5 orang  menggunakan taksi. Sengaja kami datang pagi-pagi untuk menghindari resiko antrian panjang.
Saya senang sekali berkesempatan mendatangi kantor sebuah institusi yang menjadi kebanggan publik Indonesia ini. Sampai di KPK kami disambut dengan pemeriksaan standar dari para petugas. Satu-persatu tanda pengenal kami diminta untuk ditukar dengan kartu identitas pengunjung dari mereka.
Setelah itu kami dipersilahkan masuk ke ruangan yang berfungsi sebagai ruang tunggu buat orang-orang yang akan menyampaikan LHKPN dan kepentingan lainnya. Ruang tunggunya cukup sempit dan suhunya kurang dingin menurut saya. Di dalam ruangan penerimaan LHKPN hanya ada satu petugas penerima. Formulir LHKPN diterima dengan cara menulis satu persatu secara manual oleh petugas.
Melihat kondisi ini saya merasa cukup prihatin. Hal ini kemungkinan akan menimbulkan kekacauan saat peserta bertambah banyak. Apalagi kalau sampai pesertanya membludak. Benar saja. Pada saat kami antri keadaannya sudah cukup ada masalah. Antrian yang pagi itu baru sekitar 30-an orang saja sudah membuat petugas kelihatan grogi. Tentu saja bukan salah dia. Menghadapi antrian cukup panjang sementara dia harus menerima, memanggil dan mencatat tanda terima Formulir LHKPN sendirian tentu saja akan membuat dia nervous. Saya tidak tahu apakah KPK sudah mempersiapkan semua sarana termasuk aplikasi penerimaan ini tapi pagi itu belum diterapkan, atau memang KPK belum memilikinya.
Tetapi menurut saya ada baiknya jika sebelumnya KPK melakukan studi banding ke Direktorat Jenderal Pajak mengenai sistem penerimaan formulir baik melalui sistem drop box maupun sistem penerimaan langsung. DJP sudah rutin “nduwe gawe” semacam ini. DJP punya pengalaman puluhan tahun melakukan penerimaan formulir dalam jumlah besar (bahkan luar biasa besar) yang barangkali akan sangat berguna bagi KPK. Yaitu dalam bentuk sistem penerimaan SPT Tahunan. Sistem pembagian tugas, penomoran dan aplikasinya sudah terbukti mampu meminimalisir jumlah antrian, biaya dan waktu tunggu per peserta.
Untungnya pagi itu antrian masih sedikit. Jadi saya hanya perlu antri kira-kira setengah jam saja. Saya tidak bisa membayangkan antrian yang harus dihadapi peserta yang datang lebih siang.
Nasib saya ini masih lebih baik dari rekan-rekan sekantor saya yang datang sehari sebelumnya. Sampai di kantor KPK loket penerimaannya masih belum dibuka. Ketepatan waktu memang menjadi salah satu hal yang sangat ditekankan di DJP.
He .. he .. he .. dua hari kemarin kedudukan sementara 2-0  untuk DJP.
Piss KPK … Saya, DJP dan Indonesia tetap love you fuuulll …

Link: 



Hikmah: Tuhan Membalas Tekadku Berbuat Jujur ...

Pada waktu menjelang UASBN SD anak saya berlangsung, banyak rumor yang beredar bahwa nilai UASBN dapat dijamin tinggi dengan melakukan “SESUATU”. Saya dan istri sama sekali tidak tertarik. Mending nilai UASBN anak saya rendah tetapi itu merupakan hasil keringatnya sendiri. Kemampuan diri sendiri yang dilandasi kejujuran. Melakukan “sesuatu” yang saya maksud di sini adalah meminta pihak tertentu meninggikan nilai hasil UASBN. Rupanya modus pembocoran soal sudah mulai bergeser dengan modus baru yang satu ini. Dengan memperoleh nilai tinggi, para orang tua berharap anaknya dapat masuk ke SMP-SMP negeri favorit. Ini akan membuat biaya sekolah menjadi irit dibanding harus masuk sekolah swasta.
Dan setelah ujian selesai, benar saja. Nilai anakku kalah dari beberapa temannya yang dalam kegiatan sehari-hari kemampuannya ada di bawah anakku. Nilai rata-ratanya tinggi sekali. Yang cukup aneh adalah ada keluarga teman anakku yang sudah tahu bahwa nilai UASBN-nya tinggi sebelum nilainya diumumkan. Tetapi saya sendiri tetap memilih untuk tidak berprasangka buruk kepada mereka. Menyalahkan orang lain bukanlah tipe saya. Sifat ini selalu saya buang jauh-jauh dari kehidupan saya. Sehingga saya tetap berpikir bahwa nilai anakku kurang tinggi karena mungkin memang kurang belajar (padahal nilai anakku cukup tinggi juga. Rata-rata 8,5. Anakku juga sama sekali tidak ikut bimbingan belajar. Saya kasihan kalau melihat anakku harus belajar seharian sampai kehilangan waktu bermainnya. Biarlah dia berkembang apa adanya dan tidak kehilangan masa anak-anaknya).
Saya kasihan sekali melihat anak dan istriku. Anakku sedih sekali. Istriku bahkan sampai menangis. Tapi saya sendiri tetap tegar. Saya sama sekali tidak menyesal. Menurutku ini tetap merupakan pilihan terbaik. Dalam riwayat pendidikan anakku, tidak boleh ada ketidakjujuran. Biarlah misalnya nanti terpaksa anakku tidak masuk SMP favorit dan harus bersekolah di sekolah swasta yang mahal dan mutunya kurang bagus, saya tetap akan menerimanya dengan lapang dada.
Pendaftaran dimulai. Karena Disdik DKI Jakarta sudah menggunakan PPDB-Online, saya percaya sekali tidak akan ada kecurangan di sini. Kecurangan hanya bisa dilakukan sebelum PPDB-Online dilakukan (dengan merekayasa nilai saat ujian UASBN SD). Anakku kudaftarkan di SMP-SMP negeri favorit yang posisinya paling dekat dengan rumah. Karena SMP yang paling kami inginkan adalah SMPN 252, maka urutan prioritas yang kami isikan di formulir (kalo gak salah Formulir F2) adalah:
1.SMP 252, 2. SMP 109, 3. SMP 255, 4. SMP 199, dan 5. SMP 139. Sebagai tanda terima kepada kami diberikan formulir F3. Kamipun tinggal memantaunya dari rumah melalui internet. Pertama kali kami buka, ternyata anakku sudah terlempar ke urutan pilihan nomor 4, yaitu SMP 199. Beberapa jam kemudian sudah terlempar ke pilihan ke 5, yaitu SMP 139. Dan akhirnya anakku terlempar juga dari pilihan terakhir. Yang paling mengecewakan, nilai anakku tepat berada di garis batas nilai yang tidak diterima di SMP 139.
Dan ada satu kejadian lagi yang sepertinya merupakan cobaan juga buat kami, yaitu ketidak tahuan kami akan adanya formulir F4. Formulir F4 yang kami pegang ini ternyata berfungsi mengubah pilihan di pendaftaran apabila kami tidak diterima di semua SMP yang kami pilih di formulir pendaftaran pertama (Formulir F2) dengan syarat pendaftaran belum ditutup. Tetapi mungkin karena saking kalutnya perasaan kami waktu itu sampai-sampai kami tidak tahu keberadaan formulir F4 beserta fungsinya. Kalau kami mengetahuinya pastilah kami akan datang ke tempat pendaftaran dan mengubah pilihan SMP-nya walaupun kualitasnya kurang bagus dan jaraknya cukup jauh dari rumah dan harus beberapa kali ganti angkutan. Yang penting masuk SMP negeri karena biayanya akan murah.
Jadi akhirnya anakku tidak diterima di semua SMP negeri dan harus bersekolah di SMP swasta. Tapi kami sudah menyiapkan hati kami untuk menerimanya.
Kalau dipandang saat itu, sepertinya ini merupakan hukuman dan cobaan dari Tuhan buat kami. Tidak diterima di pilihan terakhir dengan nilai tepat di batas bawah dan tidak tahu adanya formulir F4 dan fungsinya untuk mengubah pilihan sekolah. Dua kejadian itu pastilah akan membuat sesak napas semua orang tua yang sedang mencari sekolah untuk anak-anaknya.
Tapi ternyata di situlah Allah membalas tekad kami untuk mempertahankan kejujuran dan menolak berbuat curang.
Inilah fakta yang terjadi kemudian:
1. Tuhan menempatkan nilai anakku tepat berada di batas paling atas nilai pendaftar yang tidak diterima (berarti nilai anakku adalah nilai  tertinggi dari pendaftar yang tidak diterima di 5 SMP pilihan anakku).
2. Tuhan juga yang menutup mata kami agar tidak melihat formulir F4. Jika kami tahu ada formulir F4 kami pasti memanfaatkannya. Sehingga anakku akan diterima di SMP negeri yang kualitasnya biasa-biasa saja. Karena dilihat dari passing grade-nya, nilai anakku sudah pasti diterima.
3. Kedua keadaan di ataslah yang membuat anakku memenuhi persyaratan untuk melakukan pendaftararan di kesempatan terakhir. Yaitu pendaftaran untuk mengisi bangku kosong (bangku kosong yaitu formasi kosong yang ditinggalkan oleh anak yang diterima tetapi tidak melakukan pendaftaran ulang sampai dengan batas waktu yang ditentukan).
Setelah proses dafar ulang selesai maka masing-masing sekolah mengumumkan jumlah bangku kosong yang ada. Di SMP 252 ada 5 bangku kosong. Syarat mendaftar adalah siswa yang benar-benar tidak diterima di semua SMP pada pendaftaran pertama. Saya langsung merinding waktu itu.
Bukankah dengan demikian anakku memenuhi syarat untuk ini ?
Ditambah lagi nilai UASBN anakku adalah nilai tertinggi dari pendaftar yang tidak lolos pada pendaftaran pertama. Itu artinya anakku akan melakukan pendaftaran dengan modal nilai UASBN tertinggi dan tinggal tunjuk saja mana SMP yang ingin dimasuki.
Demikianlah. Akhirnya kami melakukan pendaftaran untuk pengisian bangku kosong. Urutan prioritas tetap sama dengan pendaftaran pertama. Yaitu : 1.SMP 252, 2. SMP 109, 3. SMP 255, 4. SMP 199, dan 5. SMP 139. Anakkupun berhasil masuk ke SMP yang kami idam-idamkan. Dekat dengan rumah (satu komplek dengan perumahan kami) dan merupakan sebuah SMP Negeri favorit.
Alkhamdulillah atas karuniamu Ya Allah …
Kejujuran itu patut diperjuangkan …
Wallahu alam bishawab
Tulisan ini saya persembahkan untuk Ibu Siami (Si Jujur Yang Malah Ajur - Kisahnya di sini …) dan para orang tua yang anak-anaknya akan menjalani UASBN atau tengah berjuang untuk mencari sekolah buat anak-anaknya.

Link: 



Nomor Khusus Kendaraan Dinas ...

Sebagai orang yang bekerja sebagai pegawai pemerintah, saya sering merasa malu dengan perilaku beberapa teman atau karyawan dari instansi lain saat memakai kendaraan dinas. Banyak pemegang kendaraan dinas yang seharusnya menjadi contoh masyarakat justru menjadi pelopor pelanggaran lalu lintas. Sebagai contoh adalah banyaknya kendaraan dinas (entah dari instansi mana) memasuki jalur busway.
Perilaku mereka ini terjadi karena sebagai aparat pemerintah mereka merasa berhak memakai fasilitas yang tidak bisa dipakai oleh masyarakat atau kendaraan umum lainnya. Mereka juga tidak takut ditilang karena biasanya polisi juga malas menilang mereka.
Untuk mengurangi pelanggaran yang biasa dilakukan oleh mereka, melalui Kompasiana ini saya mengusulkan kepada pihak berwenang untuk membuat nomor plat khusus buat kendaraan dinas. Nomor plat khusus ini bertujuan untuk memberikan ciri-ciri khusus yang bisa langsung dikenali oleh masyarakat umum. Sehingga mereka bisa lebih mudah melibatkan diri dalam pengawasan pemakaian kendaraan dinas.
Sebagai contoh:
Untuk kendaraan dinas Direktorat Jenderal Pajak yang berada di Jakarta, maka plat yang diberikan kepada mereka adalah : B **** DJP,
Untuk kendaraan dinas Kementerian Perdagangan yang berada di Jakarta, maka plat yang diberikan kepada mereka adalah : B **** DAG,
Untuk kendaraan dinas Kementerian Perindustrian yang berada di Jakarta, maka plat yang diberikan kepada mereka adalah : B **** IND, dan seterusnya.
Nomor plat khusus tersebut akan memudahkan masyarakat melakukan pengawasan dan pengaduan apabila ada kendaraan dinas yang melakukan pelanggaran lalu lintas di jalanan. Dengan demikian akan diketahui instansi mana yang perilaku karyawannya baik dan instansi mana yang perilaku karyawannya buruk di jalan raya.
Saya yakin sistem baru ini akan mampu memberikan pengaruh baik terhadap ketertiban di jalan raya. Belum lagi efek malu memakai kendaraan dinas untuk keperluan pribadi yang ditimbulkan. Ini akan menghemat dan memangkas biaya yang harus dikeluarkan pemerintah.
Wallahu alam bishawab …

Link: 

AS Sedang Bingung ...
 

Kalau kita sering mengikuti informasi dari berbagai media sepertinya setiap tindakan atau pernyataan yang dilakukan pemerintah AS biasanya selalu mengalami pertimbangan yang sangat matang. Banyak ahli strategi dilibatkan agar keputusan yang diambil tepat.
Tetapi akibat situasi yang berkembang belakangan ini, sepertinya Amerika Serikat sering berada dalam pilihan yang sifatnya dilematis. Saya menilai dalam beberapa hal Paman Sam sudah mengarah ke krisis mental dan kepercayaan diri.  Rupanya ini juga berpengaruh terhadap pengambilan keputusan yang sering salah, atau setidak-tidaknya kurang tepat.
Coba kita lihat beberapa keputusan pemerintah AS yang seharusnya bisa diperbaiki :
1. Saat operasi pembunuhan Osama Bin Laden (OBL).
Akibat keinginan pemerintah AS untuk tampak sebagai jagoan dan demi menyenangkan hati rakyatnya maka mereka nekad menembak mati sendiri OBL. Padahal jika lebih bijak dan tidak tergesa-gesa, seharusnya mereka menyuruh tentara Pakistan-lah yang menembak mati OBL. Pasukan Khusus AS terlibat aktif dan tetap memegang peranan utama, tetapi eksekusi tetap dilakukan oleh tentara Pakistan. Kemudian biarkan saja pihak Pakistan yang mengurus mayat OBL. Mayat muslim ditangani oleh orang muslim. Dengan demikian tidak ada tindakan balas dendam dari pihak pendukung OBL yang secara khusus mengincar tentara dan kepentingan AS lainnya. Keputusan ini akan menyelamatkan banyak nyawa tentara AS.
Kita juga belum tahu sepenuhnya kejadian sebenarnya dari peristiwa ini. Tetapi saya sendiri menilai bahwa kematian OBL ini lebih ke usaha menghentikan perang di Afghanistan yang menggerogoti perekonomian AS. Kematian OBL terlepas dari benar atau tidak hanyalah upaya dari keinginan AS untuk keluar dari Afghanistan dengan terhindar dari rasa malu seperti yang mereka alami di Irak (gagal menemukan senjata pemusnah massal).
2. Penggulingan rezim korup di negara-negara Timur Tengah.
Pemerintah AS tentu saja benar-benar menghadapi buah simalakama dengan adanya demontrasi rakyat yang ingin menggulingkan pemerintahan korup yang rata-rata merupakan sahabat AS di Timur Tengah. Dengan tidak mendukung demonstran artinya mereka mengingkari apa yang selama ini mereka koar-koarkan sebagai pendukung demokrasi nomor wahid di muka bumi. Tetapi jika mendukung para demonstran artinya mereka akan kehilangan para sekutu setianya yang dengan mudah dapat dibeli dengan uang.
Itu akan berakibat keamanan anak kesayangannya di Timur Tengah, yaitu Israel berada dalam situasi sulit. Tidak akan ada lagi dukungan nyata buat Israel dalam menghadapi Palestina. Pembukaan secara permanen perbatasan Mesir-Palestina di Rafah adalah contoh paling nyata. Dengan munculnya pemimpin baru yang tidak korup (atau setidak-tidaknya tidak seperti pendahulunya) di negara-negara yang dulunya adalah sahabat AS, maka kemungkinan besar negara-negara tersebut tidak dapat lagi diharapkan dukungannya terhadap Israel dalam konfliknya dengan Palestina.
Pihak pemenang pemilu yang demokratis di negara-negara Timur Tengah semuanya adalah penentang AS dan Israel. Contohnya adalah FIS di Aljazair, Hamas di Palestina dan Ikhwanul Muslimin di Mesir. Jika mereka berhasil memegang pemerintahan, dapat dipastikan Israel akan berada dalam kesulitan besar. Makanya belakangan ini pemerintah AS kelihatan kebingungan memikirkan masalah perekonomian dalam negeri dan reputasinya sebagai polisi dunia. Apalagi ditambah mendengar anak kesayangannya di Timur Tengah, yaitu Israel merengek-rengek minta bantuan.
Dari sinilah nampaknya Presiden Obama mulai mencoba mengambil keputusan sesuai dengan akal sehat dan prinsip keadilan. Bukan keputusan berdasarkan pesanan Israel. Tentunya semua demi kepentingan AS ke depan di wilayah Timur Tengah. Sebagai langkah awal yaitu, Presiden Obama mengeluarkan wacana pengembalian perbatasan Palestina-Israel ke batas sebelum perang tahun 1967. Wacana yang langsung ditanggapi Israel dengan, yang kalau diibaratkan anak kecil langsung menangis meraung-raung.
Saya sendiri sering merasa aneh dan heran, kenapa negara dengan militer terkuat di Timur Tengah didukung peralatan perang super modern seperti Israel kok ketakutan dan tidak berani menghadapi negara dengan militer paling lemah dan perekonomian paling miskin di Timur Tengah ini satu lawan satu ya ?
Wallahu alam bishawab …

Link: 


Mahfud M.D.: Ada Sesuatu Yang Lain Pada Dirinya ...

Sebenarnya sudah cukup lama saya ingin mengungkapkan perihal ini. Sesuatu yang baru saya temukan dalam diri seorang tokoh nasional. Yang membedakan dia dengan semua tokoh yang pernah saya amati. Ini adalah ciri-ciri seseorang yang menurut para ulama seharusnya layak untuk dipilih menjadi pemimpin.
Suatu sore saya melihat wawancara livenya dengan reporter TV ONE. Wawancara seperti ini oleh tokoh-tokoh nasional atau para politikus yang lain biasanya akan dianggap sebagai iklan gratis yang tidak boleh dilewatkan. Mereka akan memanfaatkan semaksimal mungkin kesempatan-kesempatan seperti ini sebagai ajang kampanye untuk kepentingan dirinya sendiri maupun untuk kepentingan partainya.
Tetapi itu tidak terjadi padanya pada wawancara live yang saya saksikan pada waktu itu. Saat itu dia adalah tokoh yang paling ditunggu pernyataannya terkait kasus uang sebesar 120 ribu dolar Singapura yang ditinggalkan oleh Nazaruddin. Kedua reporter TV ONE begitu menggebu-gebu bertanya dan mengorek keterangan darinya. Rating acara saat itu pastilah luar biasa tinggi. Suatu kesempatan emas bagi para oportunis untuk mencari dan mendongkrak popularitas.
Tapi lihatlah apa yang dia lakukan saat itu ? Meskipun wawancara sedang begitu seru dan topiknya sangat menarik dan aktual, tetapi begitu adzan Maghrib berkumandang dengan tegas dia memutus pembicaraan. Tanpa ragu-ragu dia menghentikan acara wawancara live itu karena akan melaksanakan ibadah sholat Maghrib. Saya benar-benar tidak pernah melihat tokoh lain melakukan ini. Adakah di antara pembaca yang pernah menyaksikan tokoh lain melakukan ini ?
Pada saat ditanya tentang kemungkinan maju sebagai calon presiden tahun 2014 dengan santai dia berkata: “Saya tidak ada potongan jadi presiden”. Tidak tampak ambisi yang besar dalam perkataannya.
Mahfud MD juga mengambil langkah tepat menghadapi serangan Ruhut Sitompul. Politikus yang ahli bersilat lidah itu dibuatnya mati kutu.
Wahai Tuan Mahfud MD ! Apabila anda maju sebagai calon presiden pada tahun 2014, apalagi jika berpasangan dengan Ibu Sri Mulyani (saya adalah salah satu orang yang pernah menikmati integritas wanita cerdas dan perkasa yang satu ini). Maka saya bersedia untuk dengan suka rela datang ke tempat pemilihan suara untuk memilih presiden. Sesuatu yang sampai saat ini belum pernah saya lakukan …
Semoga kali ini harapan saya tidak menemui kekecewaan lagi.
Wallahu alam bishawab …

Link: 

Pemulung Dilarang Masuk ...
Tulisan seperti judul tulisan yang saya tulis tentunya sudah sering anda baca. Kebanyakan dipasang di gerbang atau portal jalan masuk menuju komplek sebuah perumahan.
Hmm … Ada yang mengganjal dalam hati saya. Nurani saya selalu terusik setiap membaca tulisan “PEMULUNG DILARANG MASUK!’. Ada apa dengan pemulung? Memangnya kenapa kalau jadi pemulung? Punya kesalahan apa sehingga para pemulung ini dilarang masuk ke komplek perumahan mereka?
Pertanyaan-pertanyaan itu berputar-putar dalam pikiran saya. Kita, warga negara Indonesia hidup dalam negara yang berlandaskan Pancasila dan hidup dengan prinsip Bhineka Tunggal Ika. Tidak selayaknya kita berperilaku membeda-bedakan profesi yang satu dengan profesi yang lain. Mungkin saja dalam pandangan kita pekerjaan para pemulung kelihatan hina, tetapi bisa saja secara fungsi mereka justru lebih berguna dari pekerjaan kita saat ini. Apalagi dipandang dari penilaian Yang Maha Kuasa, kita makin tidak tahu mengenai siapa yang sebenarnya lebih mulia. Mereka adalah warga negara kurang beruntung yang tetap berhak mendapat hak praduga tidak bersalah seperti warga negara lainnya.
Cobalah sekali-kali mendatangi kampung para pemulung itu. Niscaya hati kita akan tersentuh. Ternyata di sana juga terdapat anak-anak kecil yang butuh mainan seperti anak-anak kita. Para ibu, ayah dan istri yang butuh makanan. Seperti keluarga kita juga.
Alkhamdulillah kepedulian warga di perumahan kami terhadap mereka cukup tinggi. Oleh karena itulah di perumahan kami tidak ada tulisan atau plang “PEMULUNG DILARANG MASUK !”.
Dengan membaca dan melihat sedikit potret kehidupan sehari-hari mereka, apakah ini bisa merubah pandangan anda terhadap mereka para pemulung ? Semoga …
Catatan:
Jangan dikira saya tidak pernah dirugikan oleh bebas lalu-lalangnya orang masuk ke komplek perumahan. Saya pernah kehilangan sebuah laptop dan tentu saja hasil pekerjaan saya yang tersimpan di dalamnya. Tetapi saya tetap memutuskan untuk tidak mencegah dan menghalangi hak mereka untuk mencari nafkah untuk kehidupan keluarga.
Link: 

Toleransi Antar Agama atau Antar Umat Beragama ...
Faktor utama penentu kerukunan kehidupan beragama di suatu negara biasanya ditentukan oleh perilaku penganut agama mayoritas warga negara itu.
Dalam kasus negara kita, di mana Islam merupakan agama yang dianut oleh mayoritas penduduknya, maka dengan demikian perilaku umat Islam-lah yang menjadi penentu keharmonisan kehidupan antar umat beragama di Indonesia.
Secara umum umat Islam di Indonesia termasuk sangat toleran. Sama sekali tidak ada diskriminasi dalam segala hal seperti dalam bidang pendidikan, pekerjaan, jabatan, dan lain-lain. Penganut agama selain Islam di negeri ini bahkan memperoleh kedudukan dan kemakmuran yang sangat bagus di negeri ini. Karena merasa sebagai saudara sebangsa dan setanah air, umat Islam Indonesia tidak pernah mempermasalahkan semua itu.
Namun saya menilai bahwa dalam kurun waktu beberapa tahun belakangan ini mulai sering terjadi gesekan-gesekan yang mengganggu keharmonisan yang sudah berlangsung. Saya menilai bahwa konflik yang sering terjadi ini pada prinsipnya disebabkan oleh adanya dua hal. Penyebab pertama adalah munculnya orang-orang Islam yang beraliran ekstrim dan berpandangan picik, dan yang kedua adalah munculnya orang-orang Islam beraliran pluralis buta.
Untuk  penyebab pertama tentunya sudah tidak perlu dibahas di sini. Hanya sebagai catatan saja, sampai saat ini saya tidak tahu kenapa sebagian umat yang mengaku muslim itu bisa berperilaku suka melakukan perusakan dan kekerasan. Di mana hal tersebut sebenarnya  bertentangan dengan ajaran Islam yang mengutamakan toleransi, perdamaian, kelestarian lingkungan, dan lain-lain sesuai dengan julukannya sebagai agama rahmatan lil ‘alamin. Di sini perlu sekali saya tekankan bahwa yang saya bicarakan adalah mengenai ajaran Islam dan bukan perilaku para penganutnya.
Penyebab kedua adalah munculnya orang-orang Islam yang beraliran pluralis buta dan berlebihan. Salah satu ajaran dalam agama Islam adalah jangan melakukan segala sesuatu secara berlebihan. Karena menurut Rasulullah, sebaik-baik urusan adalah yang berada di tengah-tengah, yang berimbang dalam segala hal. Orang-orang dari golongan ini biasanya termasuk orang yang ingin mendapat pujian dan kedudukan dari pihak tertentu.
Seingat saya masalah toleransi ini sudah diajarkan secara intensif sejak SD melalui mata pelajaran Pendidikan Moral Pancasila (PMP). Di situ ditekankan berkali-kali oleh guru saya (termasuk seorang ibu guru yang beragama Nasrani) bahwa toleransi diterapkan antar umat beragama, bukan toleransi antar agama. Kehidupan antar umat beragama saat itu memang sangat menyenangkan.
Lalu kenapa saat ini kehidupan kerukunan beragama mulai terusik? Menurut saya itu tidak lain adalah karena sekarang banyak orang yang mulai menyimpang dari pelajaran toleransi yang diajarkan di sekolah. Orang-orang pluralis sudah mengubah pelajaran toleransi dari toleransi antar umat beragama menjadi toleransi antar agama.
Dua golongan orang-orang di atas tidaklah baik bagi keberlangsungan kehidupan kerukunan beragama di Indonesia. Kenapa ? Karena keduanya berpotensi menyinggung perasaan golongan tertentu. Kalau golongan pertama, yaitu umat Islam yang berpikiran picik dan radikal berpotensi menyinggung dan menyakiti pemeluk agama lain, maka golongan kedua yaitu orang-orang yang beraliran pluralis buta justru berpotensi menyakiti sesama penganut agama Islam. Demi keperluan dirinya sendiri, mereka akan mengorbankan perasaan saudara-saudara sesama muslimnya. Mencampur adukkan ajaran agama, menentang dan menjelek-jelekkan agama sendiri, memuji-muji ajaran agama lain, dan lain-lain adalah perilaku khas yang biasa mereka tunjukkan.
Saya sendiri berpendapat bahwa perilaku mereka sudah kelewat batas. Menurut saya, toleransi adalah membiarkan umat agama lain menganut agama dan menjalankan ritual ibadah sesuai dengan agama mereka. Tidak perlu membantu ataupun mengganggunya. Sebatas itulah seharusnya arti toleransi agar tidak ada pihak-pihak yang tersakiti. Saya tidak berharap ada teman yang yang beragama Nasrani mengundang saya untuk masuk ke gereja mereka dan sayapun tidak akan pernah mengundang mereka untuk mengunjungi masjid kami. Itu dalam urusan agama.
Pandangan saya akan berbeda sekali jika menyangkut urusan duniawi. Dalam urusan keduniaan kita tidak boleh menjadikan agama sebagai suatu penghalang. Perdagangan yang saling menguntunghkan, pertolongan/bantuan apapun sesuai kemampuan kita kepada siapapun yang membutuhkannya, perlindungan hukum dan keadilan, menjaga keamanan baik menyangkut masalah harta maupun nyawa, dan lain-lain tanpa memandang agama apa yang dianutnya.
Toleransi model seperti inilah yang seharusnya diterapkan dinegeri ini. Toleransi antar umat beragama seperti ini yang akan mengembalikan kerukunan kehidupan beragama di Indonesia yang akhir-akhir ini mulai terusik
Saya yakin saudara-saudara saya sebangsa dan setanah air yang berbeda keyakinan akan menerima dengan lapang dada.
Wallahu alam bishawab …

Link: 

Konsep MLM Islam Sejak 14 Abad Yang Lalu ...

Dari data yang pernah saya baca, pekerjaan jenis jasa yang paling tinggi penghasilannya adalah distributor/upline multi level marketing. Penghasilannya bahkan lebih tinggi dari penghasilan artis, pengacara dan akuntan publik.
Ini karena walaupun penghasilan yang diambil dari tiap downline kecil, tetapi karena jumlahnya ribuan, maka jumlah yang dikumpulkan menjadi sangat besar. Upline yang kedudukannya sudah tinggi bisa berpenghasilan milyaran dalam satu bulan.
Banyak orang mengira bahwa bisnis perdagangan sistem MLM itu adalah sesuatu yang baru dan baru muncul kira-kira beberapa puluh tahun yang lalu. Bisnis ini cara kerjanya yaitu mencari penghasilan dengan mengumpulkan sumber atau pembeli sebanyak-banyaknya untuk dijadikan downline dan kemudian tinggal menikmati hasilnya. Penghasilan dari komisi dalam bisnis MLM bahkan bisa diwariskan ke anak cucunya.
Benarkah sistim perdagangan MLM ini baru saja ditemukan?
Mari kita teliti lebih lanjut. Bisnis dengan ciri-ciri MLM, yaitu mencari penghasilan dengan mengumpulkan sumber atau pembeli sebanyak-banyaknya untuk dijadikan downline dan kemudian tinggal menikmati hasilnya, sesungguhnya sudah diperkenalkan Islam 14 abad yang lalu.
Tetapi karena saat itu orang-orang masih mengutamakan kehidupan akherat, maka bisnis jenis inipun hanya diterapkan untuk urusan akherat saja. Ini dia bukti nyatanya.
Di dalam As Shahih diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :
“Apabila seorang anak Adam meninggal, maka akan terputus amalannya kecuali tiga perkara : shadaqoh jariyah, atau ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakan kepadanya”.
Mari kita bahas satu persatu :
Pertama : SHADAQAH JARIYAH.
Inilah barang dagangan pertama dalam bisnis MLM ini. Para ulama telah menafsirkan bahwa shadaqah jariyah artinya adalah wakaf untuk kebaikan. Seperti mewakafkan tanah, masjid, madrasah, mobil, komputer, meja, kursi, sajadah, mushaf, buku, dan lain-lain dengan maksud untuk kebaikan. Jadi jika seseorang dalam hidupnya pernah melakukan shadaqah jariyah, misalnya mewakafkan komputer. Maka sepanjang komputer itu masih digunakan untuk kebaikan, maka selama itu juga dia akan mendapat kiriman pahalanya. Jika yang diwakafkan adalah masjid, maka sepanjang masih ada orang yang melakukan kebaikan di dalam masjid itu, maka selama itu juga dia akan memperoleh pahalanya terus-menerus. Mungkin anggota MLM dengan barang dagangan jenis ini kebanyakan dari kalangan pengusaha/hartawan/orang-orang kaya.
Kedua : ILMU YANG BERMANFAAT.
Barang dagangan kedua adalah ilmu yang bermanfaat. Dalam Islam, seseorang yang pernah mengajarkan suatu ilmu yang bermanfaat kepada orang lain, maka sepanjang orang yang diajari itu mengamalkan ilmu yang diperoleh dan mendapatkan manfaatnya, maka sepanjang itu pula, saat dia mati nanti masih tetap akan mendapatkan kiriman pahalanya. Bisa dibayangkan berapa pahala yang diterima oleh orang yang pekerjaanya adalah membagi ilmu kepada orang lain. Bisa juga cara mengajarnya tidak dengan bertatap muka langsung, tetapi dengan sarana lain. Misalnya dengan membuat buku. Barang dagangan ini adalah yang paling tahan lama mendatangkan keuntungan. Sebuah buku yang dikarang seorang ulama beberapa abad yang lalu dan masih digunakan sampai saat ini, maka selama itu pula para ulama masih tetap mendapat kiriman pahala dari orang-orang yang mengamalkannya. Mungkin anggota MLM dengan barang dagangan jenis ini kebanyakan dari kalangan guru/pengajar dan para ulama.
Ketiga : ANAK YANG SHALIH/SHALIHAH
Barang dagangan terakhir adalah anak yang shalih/shalihah. Siapapun mereka, baik laki-laki maupun perempuan, anak kandung maupun cucu, akan terus mengalir kiriman pahala mereka untuk para orang tua berkat doa-doa yang mereka kirimkan dan diterima Allah. Juga shadaqah yang dilakukan anak-anak shalih untuk orang tua, juga hajinya, bahkan doa yang diucapkan orang yang pernah mendapatkan kebaikan dari anak-anak tersebut. Seringkali orang yang mendapatkan kebaikan dari seseorang dia mengatakan : “Semoga Allah merahmati orang tuamu dan mengampuni mereka”.
Setelah kita uraikan di atas, ternyata kita ketahui bahwa bisnis MLM yang berlaku dan dikenal umum saat ini sebenarnya adalah pengejawantahan MLM akherat ala Islam ke dalam perdagangan yang bersifat keduniawian.
Tapi mungkin saja pandangan Anda berbeda.
Wallahu alam bishawab.

Link: 

Resep Rahasia KFC ...

Legenda penuh misteri tak terpecahkan tentang resep ayam goreng tepung KFC yang ditemukan oleh Kolonel Harland Sanders berupa ramuan 11 tanaman dan rempah-rempah beserta takarannya yang sudah bertahan sejak tahun 1940 sepertinya tidak pernah selesai dibicarakan. Menurut saya, misteri kerahasiaan resep itu memang tidak akan pernah terpecahkan.
Kita tidak akan pernah mampu menemukan resep rahasia tersebut. Kenapa? Karena resep rahasia itu sebenarnya ada di dalam pikiran kita masing-masing. Keyakinan bahwa resep rahasia itu memang sesuatu yang luar biasa sulit ditiru dan merupakan perpaduan bumbu yang sangat enak telah tertanam kuat dalam alam bawah sadar para penggemarnya.
Jadi ketika mereka memakan ayam goreng KFC, otak mereka sudah menyatakan bahwa rasanya enak. Karena fungsi otak adalah sebagai pengendali organ tubuh yang lain termasuk lidah sebagai bagian tubuh yang bertugas mendeteksi cita rasa makanan, maka otomatis lidahnyapun akan menyatakan bahwa ayam goreng KFC rasanya memang sangat lezat. Kelihaian manajemen dan terutama bagian PR-lah yang membuat legenda ini terus berlangsung hingga kini.
Padahal kalau kita mau berpikir rasional atau menggunakan akal sehat kita, kelezatan ayam goreng KFC sebenarnya sudah tersaingi (kalau tidak boleh disebut dikalahkan) oleh beberapa franchise ayam goreng tepung kelas kaki lima. Tengoklah ayam goreng tepung kelas kaki lima semisal merek S*B*NA atau S*R*SO, dan lain-lain. Dari segi citarasa, ukuran, apalagi kalau ditinjau dari segi harga yang bisa mencapai hanya 40%-nya saja, maka menurut saya seharusnya KFC sudah keok.
Mungkin hanya tinggal satu saja keunggulan rasional yang dimiliki oleh KFC dibanding pesaing-pesaing kecilnya itu, yaitu tempat dan kemasannya yang memang lebih representative. Dan keunggulan utamanya ya seperti yang sudah kita bahas di atas berupa pikiran irasional tentang resep rahasia ayam goreng KFC.
Jadi bagi yang sudah bisa merasakan nikmatnya ayam goreng tepung cap kaki lima, selamat! Pikiran Anda telah terbebas dari hipnotis …
Mari kita berpikir rasional dan cintailah produksi dalam negeri.

Link:

Bang Haji: The Real King of Music ...

Mungkin banyak orang memiliki versi yang berbeda-beda tentang siapa tokoh pesohor terbesar di tanah air.
Mereka memiliki kriteria yang berbeda-beda. Hal ini banyak dipengaruhi oleh selera masing-masing. Tetapi untuk berbagai kriteria nampaknya hasilnya ternyata mengerucut ke satu orang.
Fakta-fakta berikut mungkin bisa mendukung:
1. Siapa penyanyi yang tidak perlu bantuan rombongan artis lain untuk menjaga ketenarannya.
Koes Ploes perlu rombongan beberapa penyanyi plus Erwin Gutawa untuk mengemas ulang lagunya agar tetap lestari.
Iwan Fals perlu menyanyikan lagu-lagu ciptaan orang lain untuk membuat album.
Rhoma Irama tidak pernah mendapat perlakuan istimewa seperti mereka berdua, tetapi lagu-lagu dan namanya tetap eksis. Malah banyak penyanyi yang terus menyanyikan lagu-lagu ciptaannya dengan berbagai macam aransemen.
2.  Siapa pesohor yang tidak mempan digoyang isu-isu miring.
Popularitas A.A. Gym langsung terjun bebas begitu beristri dua. Perusahaan milik Sapto Wardoyo-pun limbung karena masalah poligami. Demikian juga dengan beberapa artis lain yang hilang dari peredaran saat diterpa berbagai masalah seperti perselingkuhan, perceraian, perkawinan, dan lain-lain.
Hanya Rhoma Irama, mau kawin berapa kali, mau cerai berapa kali, mau dituduh berzina, tetap saja populer dan laku dijual.
3. Siapa artis yang punya penggemar warga negara asing dan musiknya benar-benar dimainkan oleh orang asing di nagara asing?
Dewa, Agnes Monika, Inul Daratista saat konser diluar negeri ternyata kebanyakan hanya ditonton oleh WNI yang bermukim di negara tersebut. Dalam istilah lain, konser mereka di luar negeri ternyata karena ditanggap oleh orang-orang Indonesia yang berada di negara itu.
Lain halnya dengan Rhoma Irama. Konser Rhoma Irama di luar negeri ternyata memang diminta oleh para penggemarnya yang terdiri dari orang asing. Mereka bahkan memiliki klub-klub dangdut yang menyanyikan lagu-lagu Rhoma Irama dengan fasih. Termasuk jogednya yang sangat khas.
Ini petikan berita tentang konsernya di Pittsburgh ” This song I wrote in 1975. The song is called ‘All Night Long’ or ‘Begadang’!”, demikian Bang Haji membuka konser. Belum sampai refrain lagu ini dinyanyikan, tiba-tiba sejumlah penonton yang kebanyakan adalah mahasiswa jurusan Musik di Pittsburgh University langsung maju ke depan panggung dan berjoget. Tidak lama berselang, maju pula seluruh penonton dari berbagai warna kulit untuk ikut berjoget”.  Dan yang cukup membanggakan, yang mempromosikan dangdut di sana bukanlah orang sembarangan. Dia adalah seorang profesor bernamaAndrew Weintraub.
3. Siapa penyanyi yang bisa membuat lagu dengan lirik terdiri dari segala macam tema tetapi tetap bisa menjadi hits dan best seller?
Pernah dengar Dewa, Koes Ploes, Iwan Fals, Agnes Monika, Kris Dayanti, dan lain-lain bikin lagu yang bernafas agama, politik, sosial dan olahraga kemudian laku keras di pasaran? Sepertinya sangat jarang.
Dan memang hanya Rhoma Irama yang mampu melakukannya. Lagu seperti Ghibah, Hari Kiamat, Lari Pagi, Pemilu, Indonesia, dan masih banyak lagi lagu-lagu lainnya semuanya menjadi hits di eranya masing-masing dan masih tetap menjadi lagu-lagu populer sampai sekarang.
Untuk keempat alasan diatas, saya menilai bahwa Bang Haji bukan hanya layak menyandang gelar Raja Dangdut, tetapi berhak juga mendapat julukan Raja Musik Indonesia.
Apakah Anda punya kriteria lain?


Saya, The Founding Father Bisnis MLM di Indonesia ...

Saya sebenaranya termasuk orang yang tidak suka atau tidak telaten dengan perdagangan model multi level marketing. Persyaratan seseorang yang akan sukses di bidang MLM sepertinya tidak ada kriterianya dalam diri saya.
Tapi Anda jangan dulu meragukan kapasitas sejarah saya di bidang bisnis MLM ini, karena boleh dikata saya turut membidani, atau setidak-tidaknya turut menyaksikan kelahiran bisnis MLM di Indonesia.
Ceritanya begini, saat saya masih kuliah di tingkat I (sepertinya tanggal 17 Juli 1992), saya diajak oleh kakak kelas saya untuk ikut dia pergi ke Gedung Karsa Pemuda, Komplek TVRI, Senayan, Jakarta. Dia katakan kepada saya dan teman-teman yang lain bahwa kami akan diajak melakukan pekerjaan yang dapat menghasilkan keuntungan jutaan rupiah dalam sekejap. Walaupun tidak langsung percaya 100%, tetapi tentu saja mendengar iming-iming duit jutaan mata kami langsung seperti direboisasi, hijau semua. Apalagi uang saku dari orang tua kami waktu kuliah paling-paling rata-rata Rp. 75.000,- per bulan.
Saat kami tanyakan pada kakak kelas kami, dia tidak mau menjawab dengan terus terang. Penuh misteri, membiarkan kami berkhayal dengan versi sendiri-sendiri. Karena saya termasuk orang yang berpikir sangat rasional dan penuh logika, maka tebakan pekerjaan dengan kriteria singkat, dapat duit banyak dan berada di daerah Senayan menurut saya adalah membersihkan stadion utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno). Kebetulan waktu itu stadion baru saja dipakai konser oleh Godbless. Argumen saya diterima oleh beberapa teman. Dan kamipun mempersiapkan fisik dan mental untuk menyapu stadion raksasa itu.
Tetapi sesampainya di alamat yang kami tuju, alamaakk … Ternyata kami dikumpulkan di sebuah gedung dan disuruh ikut presentasi bisnis mlm dari AMWAY. Sekarang dikenal dengan istilah “DIPROSPEK”. Dan yang lebih memberatkan lagi ternyata kami juga dipungut biaya masuk sebesar Rp. 2.000,-. Sebenarnya kami keberatan dan hampir memilih pulang, tetapi sekali lagi kami berhasil dirayu untuk masuk dan mengorbankan pundi-pundi rupiah kami.
Eiiitss … Jangan menghakimi kami sebagai orang pelit dulu. Uang Rp. 2.000,- pada saat itu bukanlah uang kecil bung! Nasi telur masih Rp. 400,-. Nasi ayam masih Rp. 600,-. Nasi goreng spesial plus emping masih Rp. 900,-, inipun cuma bisa kami nikmati pada saat tanggal-tanggal muda saja. Salah satu temanku bahkan ada yang kiriman per bulannya hanya Rp. 45.000,-. Rp. 1.500,- perhari untuk hidup di Jakarta broer …
Jadi dia suka beli nasi tempe sebungkus. Separo buat makan pagi, separonya disisakan untuk makan siang nanti. Kalo nasib lagi apes, tidak jarang nasi yang separo sisa tadi pagi sudah dikerubuti semut. Kenapa teman saya memilih strategi beli nasi sebungkus dimakan dua kali dan tidak beli pagi separo siang separo saja? Ini adalah sebuah ide brilian dari teman saya itu. Sekelas strategi pitstop dan team order di Formula 1.
Strategi itu diciptakan untuk mensiasati buruknya ilmu matematika para penjual warteg. Karena kalau beli sebungkus harganya Rp. 250,- tetapi kalau beli separo harganya Rp. 150,-. Padahal seharusnya kan harganya Rp. 125,-. Dengan menerapkan strategi ini, temen saya itu bisa safe sebesar Rp. 50,- di tangan. Padahal sebenarnya bukan matematika penjual warteg yang bodoh, tetapi ilmu akuntansi mereka yang sudah bagus. Kami saja yang waktu itu belum paham masalah fixed cost dan variable cost.
Eee..hh. Kok nglantur. Kembali ke jalur. Dalam pertemuan itu kami mendapat pengarahan mengenai bisnis mlm. Salah satu petinggi Amway yang ikut bicara saat itu yang masih saya ingat namanya adalah Pak Paula Agus. Pada intinya saat itu kami disuruh menjual barang dari rumah ke rumah ataupun dari orang per orang. Barang pertama yang disuruh menjual saat itu adalah pasta gigi dan shampo. Harganya saat itu kalau ga salah adalah Rp. 9.500,- per botol. Tentu saja kami terbelalak (bahkan orang lain yang kebanyakan asli pedagang atau orang-orang etnis Tionghoa yang sudah terbiasa berjualan). Kenapa? Ya karena mahalnya itu. Saat itu shampo dan pasta gigi dengan ukuran yang sama harganya sekitar Rp. 600,-.
Jadi kalo dikalkulasi harga barang-barang produk mereka 15 kali lebih mahal dari barang yang beredar di pasaran. Walaupun menurut mereka banyak kelebihannya, tapi hampir semua dari kami tidak mendaftar dan memilih pulang dengan hati hancur berkeping-keping. Rekening kami bobol sebesar Rp. 4.500,-. Dengan rincian ongkos angkutan pulang balik enam kali ganti bus sebesar Rp. 600,- (waktu itu dengan mengaku mahasiswa, ongkos sekali naik bus adalah Rp. 100,-), tiket masuk Rp. 2.000,- dan dimahali waktu makan indomie telur sebesar Rp. 1900,- (normalnya harga di pasaran adalah sebesar Rp. 900,-).
Saya yang dasarnya ga bisa berpikir serius cuma tertawa-tertawa saja, tetapi teman saya yang saya ceritakan tadi pulang dengan kepala tertunduk. Dia menyatakan bahwa seminggu ke depan dia harus menerapkan strategi baru, yaitu cuma makan dua kali sehari.
Bagi saya sendiri, ini adalah salah satu cerita yang cukup manis untuk dikenang. Entahlah untuk teman-teman yang lain …




DPR dan Tukang Sampah: Siapa Lebih Penting ...

Suatu saat istri saya bercerita bahwa di sekolah anak saya yang masih TK, jika ada anak yang malas membaca atau menulis oleh gurunya akan ditakut-takuti bahwa besarnya mereka akan jadi tukang sampah.
Hmm … tukang sampah … Memangnya ada masalah apa dengan pekerjaan sebagai tukang sampah. Hati nurani saya benar-benar merasa terusik. Menurut saya, tukang sampah adalah pekerjaan yang sangat penting dan mulia. Tidak boleh ada yang merendahkan seseorang yang bekerja sebagai tukang sampah.
Kita cenderung menghormati sesuatu dari kemasannya tanpa memandang isinya.
Coba sekarang kita bandingkan peran tukang sampah jika dibandingkan dengan misalnya para anggota DPR di negara kita, yaitu negara BLEKUTIR.
Apakah aktifitas kita akan terganggu jika para anggota dewan yang terhormat itu tidak masuk kerja? Saya rasa bukan hanya tidak ada pengaruhnya terhadap kehidupan kita sehari-hari, tetapi bahkan ada dan tidak adanya mereka, masuk kerja atau absennya mereka kita tidak tahu.
Tetapi jika tukang sampah tidak datang selama 2 atau 3 hari saja. Apa akibatnya? Ibu-bu resah. Mekanisme kehidupan yang telah berlangsung selama ini langsung terganggu keseimbangannya. Ingat kasus sampah di Bandung bukan? Itu menunjukkan begitu pentingnya sosok seorang tukang sampah. Keberadaannya diperlukan, ketidakhadirannya dirindukan. Semua orang memerlukannya jasanya.
Sayang sekali semua ini tidak terdapat dalam diri para politikus di DPR (semoga tidak semuanya seperti ini). Jika melihat kinerjanya selama ini, barangkali banyak orang yang menilai bahwa mungkin lebih baik mereka tidur dan makan gaji buta saja sepanjang tahun, kemudian biaya operasionalnya dibuat untuk membangun dan memperbaiki gedung-gedung sd di seluruh tanah air. Kemungkinan besar hasilnya akan kelihatan lebih nyata.
Bayangkan pengaruhnya jika biaya studi banding ke luar negeri, pembangunan gedung baru, dan lain-lain dialihkan alokasinya menjadi biaya pendidikan, kesehatan, kredit usaha kecil, perumahan, dan lain-lain yang diperuntukkan bagi masyarakat miskin. Tapi sekali lagi nampaknya kita cuma bisa membayangkan.
Coba bandingkan dengan para anggota parlemen di negara tetangga kita, yaitu Indonesia. Di negeri ini para anggota DPR-nya benar-benar merupakan representasi dari rakyat yang diwakilinya. Gedung parlemen disana dihuni oleh orang-orang yang selalu ingat bahwa mereka setiap saat bisa dicabut nyawanya, tahu bahwa harta tidak akan dibawa masuk ke liang kubur dan jabatan adalah sebuah amanah yang kelak akan diminta pertanggung jawabannya.
Saat ini kabarnya, untuk menghargai dan menghormati jasa para tukang sampah, para anggota dewan di Indonesia juga tengah mengusulkan pembangunan perumahan khusus untuk para tukang sampah di seluruh Indonesia dengan dana sebesar 1,168 trilyun rupiah. Dan tampaknya rakyatpun mendukung sepenuhnya proyek prestisius yang mengundang decak kagum dunia itu. Sebuah negara yang demikian menghargai jasa-jasa warganya sendiri.
Lalu sayapun tersadar dari lamunan untuk kemudian berharap dalam hati, adakah kemungkinan para anggota dewan yang terhormat di negeriku bisa tergugah hatinya? Bisakah kemudian beliau-beliau berubah pikiran membatalkan rencana membangun gedung mewah dan ngotot mengalihkannya menjadi proyek nasional untuk membangun perumahan khusus untuk para tukang sampah di seluruh negeri kami? Saya menduga hampir seluruh rakyat negeri kami akan lebih setuju dengan proyek ini. Dan negeri kamipun kembali menjadi negeri yang bermartabat di mata dunia.
Wallahu alam bishawab


Statemen Berbau SARA: Apa Gunanya ...

Dalam pergaulan sehari-hari hendaklah kita tetap mengedepankan logika daripada emosi. Meminjam istilah yang sangat populer “Hati boleh panas, tetapi kepala harus tetap dingin”.
Sebagai contoh dapat kita ambil saat kita menghadapi kejadian atau isu yang berbau SARA. Semisal kejadian perusakan/pembakaran rumah ibadah/gereja di Temanggung. Saat peristiwa itu terjadi, banyak teman-teman saya yang beragama Nasrani ramai-ramai membuat status di berbagai situs jejaring sosial (utamanya facebook) yang intinya secara implisit menyalahkan umat Islam.
Saya sendiri cuma berpikir begini: Apa sih gunanya mereka membuat statemen seperti itu? Siapa yang akan membaca statemen mereka? Rasanya nyaris mustahil para pelaku perusakan rumah ibadah itu, orang yang seharusnya menjadi tujuan dibuatnya statemen mereka, membaca status mereka.
Jadi siapa akhirnya yang membaca statemen mereka?
Tentu saja semua teman-teman mereka di situs jejaring sosial yang mau tidak mau harus membaca statemen mereka. Orang-orang yang secara sadar sudah mereka akui  dan diputuskan untuk dijadikan teman-teman mereka. Orang-orang yang sama sekali tidak bersalah dan tidak ada hubungan sama sekali dengan peristiwa pembakaran rumah ibadah. Orang-orang yang menjadi teman mereka yang seharusnya mereka jaga perasaannya.
Akibatnya?
Paling tidak hal tersebut akan membuat teman-teman mereka yang muslim merasa tidak enak.
Terus apa pengaruhnya terhadap para pelaku yang sebenarnya? Tidak ada sama sekali!
Apa mereka pikir umat Islam mendukung tingkah laku para perusuh itu? Sungguh tidak sama sekali. Saya yakin sekali, sebagian sangat besar umat Islam tidak mendukung dan bahkan menentang  tindakan para perusuh melakukan perusakan rumah ibadah.
Contoh paling aktual yang bisa kita ambil sebagai pelajaran adalah peristiwa pembom bunuh diri di sebuah masjid di Cirebon. Di situ dapat kita lihat bahwa para perusuh itu bukan hanya memusuhi umat atau rumah ibadah agama lain bukan? Mereka bahkan memusuhi orang-orang yang satu keyakinan. Ini membuktikan bahwa mereka saat ini menjadi musuh bersama bagi warga Indonesia yang mendambakan perdamaian.
Oleh karena itu saya selalu berpikir seribu kali dan semoga tidak akan pernah membuat status atau statemen di situs jejaring sosial yang berpotensi membuat teman-teman saya yang berbeda keyakinan menjadi tersinggung atau paling tidak membuat mereka menjadi tidak enak hati.
Kenapa saya selalu berusaha menjaga diri dan sebisa mungkin menghindarkan diri dari membuat statemen-statemen semacam itu?
Itu saya lakukan karena menurut saya, jika saya membuat statemen yang berbau SARA yang secara implisit maupun eksplisit menyalahkan pemeluk atau ajaran agama tertentu, maka sama halnya saya berkata kepada mereka begini:
“Ini lho kelakuan saudara-saudaramu! Ini lho ajaran agama yang kamu anut!”
Misalnya jika saya membuat status atau tautan di facebook yang isinya begini “Pendeta Terry Jones akan membakar Al-Quran”.
Bukankah sama saja saya menunjuk hidung teman-teman saya yang beragama Nasrani sambil berkata:
“Nih lihat! Kelakuan pemimpin agamamu! Ekstremis, rasialis, tukang hasut, tidak toleran, dan lain-lain!”.
Bukankah sama saja saya menyalahkan dan menyama-ratakan kelakuan teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang beragama Nasrani dengan kelakuan Pendeta Terry Jones.
Menurut saya itu sama sekali tidak fair.
Pendeta Terry Jones hanyalah oknum. Saya yakin sekali, sebagian besar umat Nasrani tidak seperti itu. Teman-teman dan sahabat-sahabat saya umat Nasrani pastilah tidak seperti itu. Mereka semua adalah teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang baik. Orang-orang yang akan selalu berusaha saya jaga perasaannya. Orang-orang yang yang tidak pernah akan saya sakiti baik secara perkataan maupun perbuatan.
Jadi, ke depan saya berharap, agar kita semua, baik yang beragama Islam maupun teman-teman yang berbeda keyakinan agar lebih mengedepankan tenggang rasa, menjaga perasaan dan berpikir lebih dewasa bila akan bertindak, berkata, menyatakan pendapat atau membuat suatu statemen.
Saya rasa ini akan berpengaruh lebih baik untuk menjaga kerukunan dalam pergaulan sehari-hari.
Wallahu alam bishawab.




Orang-Orang Spesial

Tanpa sadar kita sering menunggu sesuatu yang sebenarnya setiap saat sudah ada di pelupuk mata kita sendiri. Sebagai contoh, coba mari kita lihat isi perabot rumah kita. Terutama untuk peralatan makan yang bagus-bagus atau yang paling bagus. Apakah setiap hari peralatan itu telah kita gunakan? Kalau sudah ya syukur alkhamdulillah. Tetapi jika belum, kapan lagi kita akan menikmatinya. Apakah kita mesti menunggu orang-orang spesial dan/atau momen yang spesial untuk menggunakannya?. Hmm … Kalau begitu saya sarankan Anda segera ambil, keluarkan dan gunakan semuanya hari ini juga. Lho kok ?
Ini faktanya. Anda kira siapakah orang-orang spesial yang kita tunggu selama ini. Siapa yang lebih spesial buat kita melebihi orang tua, anak dan istri/suami kita ?
Anda kira momen spesial apakah yang kita tunggu selama ini ? Momen spesial model apalagi yang melebihi keindahan saat berkumpul dan bercanda ria dengan keluarga kita?
Ya. Memang begitulah adanya. Orang tua, anak dan istri/suami adalah orang-orang yang paling berhak mendapatkan segala sesuatu yang terbaik yang kita miliki. Merekalah orang-orang spesial yang sesungguhnya, yang setiap saat selalu menghadirkan momen-momen paling spesial dalam hidup kita. Mereka pula yang paling berhak atas kasih sayang kita, senyum dan keramahan kita, perlindungan kita, dan segala sesuatu yang baik-baik yang mampu kita berikan.
Oleh karena itulah, sekali lagi saya katakan, segera ambil dan keluarkan peralatan makan minum yang terbaik yang ada di rumah kita. Jadikan malam ini sebagai makan malam spesial, menggunakan peralatan spesial, bersama orang-orang paling spesial!
Ataukah kita lebih suka jika perabot mahal itu tetap hanya dinikmati oleh kecoa, tikus dan semut ???

Link:: 

 



Wikileak’s: Konspirasi Besar di Balik Kemunculan Briptu Norman …

Selama ini kita sangat menikmati joget India ala Briptu Norman, tetapi kita lupa bahwa ada hal lain di layar monitor yang luput dan perlu mendapat perhatian lebih serius. Sebuah pengalihan isu, Sebuah KONSPIRASI BESAR …

Lihat betapa cool-nya teman sebelahnya. Siapakah dia ? Dialah tokoh sesungguhnya dalam video ini. Dialah tokoh utamanya, sang pembuat video itu. Dia sudah merencanakan ini secara detail. Polisi sebelah Briptu Norman-lah yang sebenarnya ingin membuat video dan berencana memuatnya di YouTube. Tampak jelas dia tidak mau menunjukkan bagian wajah sebelah kirinya. Seperti ada yang ditutup-tutupi …
Dia telah memperhitungkan langkahnya secara teliti step by step. Termasuk mempersiapkan salah satu rekannya sebagai pengalih perhatian. Yaitu polisi yang berdiri di belakang. Itu adalah plan A-nya.
Dan apabila plan A gagal dan terbongkar, maka plan B akan segera berjalan. Siapakah menurut anda pengalih perhatian berikutnya ? Tepat sekali tebakan anda …
Briptu Norman …!!!
Dia dipersiapkan sebagai martir yang harus rela mengorbankan dirinya demi kepentingan kekuatan tersembunyi yang belum diketahui …
Begitulah adanya. Sistem pengamanan yang berlapis-lapis melindungi pelaku utama dan menjamin  jaringan maupun sel yang lebih tinggi akan selamat …
Lalu apakah mistery sudah terpecahkan ??? Kali ini anda salah …
Ada hal lain yang justru menimbulkan tanda tanya lebih besar !
Coba anda pikirkan kenapa ada bayangan hitam seperti seorang perempuan di bagian belakang …
Lalu kenapa kambingnya terus berjalan bolak-balik … Sepertinya tidak mau pergi jauh dari bawah pohon di belakang sana …
Tampaknya ada yang disembunyikan di bawah pohon itu … Sesuatu yang sangat penting … Sebuah CROP CIRCLE …
Apakah anda pikir kemunculan crop circle, MD, Icha Rakhmat Sulistio, Ulat Bulu dan kemudian Briptu Norman hanyalah suatu kebetulan belaka ? Non sens … Ini omong kosong … Sebuah kebohongan yang ditutup-tutupi …
Anda ingin bukti nyata ? Coba ajukan pertanyaan tentang hubungan antara crop circle, MD, Icha Rakhmat Sulistio, Ulat Bulu dan Briptu Norman kepada keluarga anda di rumah, rekan-rekan kerja anda di kantor, atau sembarang orang yang anda temui di jalan. Pasti mereka akan memberikan jawaban yang sama “SAYA TIDAK TAHU!” dengan ekspresi yang dingin. Jawaban ini adalah sebuah kode atau identitas dari komunitas mereka
Pertanyaan lainnya yang belum terjawab …
Apakah Briptu Norman itu adalah benar-benar Briptu Norman seperti yang kita lihat …???
Apakah merk handphone yang dipegang Mr. X …???
Nyewa dimanakah handycam-nya …???
Tidak bisa ditentukan …
Apa yang kita ketahui terlalu sedikit …
Semuanya tidak seperti yang kita lihat …
The Truth Is Out There …
Mohon maaf bila tidak berkenan … Kebanyakan nonton X-File sama FBI File …


Tiru-Tiru Jepang

Sebelum bencana tsunami melanda Jepang, saya pernah diceritai bahwa di Jepang, walaupun sedang jalan-jalan dipinggir jalan raya yang padat, suasana terasa sunyi dan tenteram. Hampir tidak pernah terdengar suara klakson berbunyi. Sejak saat itu saya mencoba meniru perilaku berlalu-lintas mereka. Jadi sudah lama sekali klakson mobil ataupun motor saya tidak mengeluarkan bunyi. Seingat saya terakhir berbunyi sekitar tiga minggu yang lalu saat sebuah (…atau sesosok atau seonggok ya ?) angkot tiba-tiba berhenti dan minggir mengambil penumpang ( Apakah anda termasuk orang yang beruntung pernah menyaksikan momen langka sekelas melintasnya komet Halley ini ? He … He … He … Guyon … Saya rasa momen seperti ini di Jakarta bukanlah sebuah peristiwa langka bukan? ) Saat itupun dalam hati saya dengan penuh pembenaran berkata, “ Ah … jelas saja di Jepang klakson gak pernah bunyi, lha wong di sana ga ada angkot yang jalannya kayak bus tingkatnya Harry Potter gini …”. Dalam bahasa kerennya, mereka tidak pernah membunyikan klakson karena semua hal mendukung. Atau kata Ki Narto Sabdo Everything is ok … Guyon lagi …
Ternyata praduga bersalah yang saya tuduhkan tadi tidaklah benar adanya. Dari media masa, kita ketahui bahwa dalam situasi bencanapun, ternyata masyarakat Jepang masih tetap mempertahankankan budayanya yang begitu tinggi dalam berlalu-lintas. Mereka tetap saling mengalah, saling memberi jalan dengan tersenyum dalam suasana macet dan tentunya tetap pantang membunyikan klakson. Pokoknya klakson hanya dibunyikan hanya dalam keadaan yang benar-benar diperlukan ( dan saya tidak tahu keadaan yang benar-benar diperlukan itu adalah keadaan yang seperti apa. Lha wong pas macet akibat bencana saja mereka tetap bersikap tenang dan adem ayem kok. Atau jangan-jangan fasilitas klakson hanya dibuat khusus untuk produk kendaraan yang diekspor ke Indonesia saja …).
Jadi kalau kemudian saya membenarkan tindakan saya membunyikan klakson karena angkot yang mendadak berhenti, jelas saya telah meremehkan budaya berlalu-lintas orang Jepang. Jangankan cuma angkot, suasana chaos mirip film-film Hollywood saja bisa mereka hadapi dengan tenang. Kalo kita bandingkan dengan di Amerika (apalagi dengan negeri tercinta ini), jangankan bencana asli, bencana di film saja, lalu lintasnya sudah kacau balau, klakson di bunyikan dimana-mana. Ya kan? Ini menunjukkan perilaku berlalu lintas masyarakat Jepang adalah yang terbaik di dunia.
Sejak saat itu (maksudnya sejak membaca informasi media tentang tsunami), saya bertekad untuk lebih dislipin lagi dalam berlalu lintas, walaupun konsekuensinya kadang-kadang jadi seperti orang aneh. Sebelumnya (maksudnya sebelum meniru-niru tidak memencet klakson sembarangan), sebenarnya saya sudah mencoba menerapkan kebiasaan disiplin berlalu lintas. Contonhya, saya tidak pernah masuk jalur busway walaupun kosong, tidak berhenti melebihi garis di traffic light, menghidupkan lampu di siang hari dan selalu lewat jalur lambat kalo pakai motor. Pokoknya berusaha sesuai aturannya Pak Polisi dah. Sesuatu yang saya peroleh dan saya pelajari saat masih bekerja dan tinggal di Surabaya. Saya rasa untuk urusan yang satu ini, Jakarta masih perlu belajar dari Surabaya. Kenapa di Surabaya lalu lintas bisa lebih tertib? Itu karena polisi di Surabaya lebih tegas dan rajin menilang para pelanggar lalu lintas. Mereka bahkan tidak segan-segan mengejar para pelanggar, bahkan bonekpun tak luput dari tilang. Soal kelanjutan kejadian setelah tilang, saya tidak tahu. Tetapi yang jelas, efek jera yang ditimbulkan akan tetap ada.
Kembali ke Jakarta. Soal lalu lintas di Jakarta, saya punya cerita menarik. Pernah dalam perjalanan saya ke kantor menggunakan sepeda motor, saat melewati jalan D.I. Panjaitan, seperti biasa saya lewat jalur lambat dan seperti hari-hari lainnya juga, jalur lambat sepi karena kebanyakan kendaraan lain uyek-uyekkan lewat jalur cepat. Tetapi hari ini rupanya ada yang special. Karena pada saat berhenti di lampu merah, cuma motor saya satu-satunya kendaraan yang ada di jalur lambat, sementara di jalur cepat ratusan kendaraan berjubel-jubel saling mencari celah untuk melewati. Akibatnya saat lampu hijau menyala, saya dengan santai melenggang, sementara keadaan di sebelah sana riuh rendah oleh bunyi klakson dan gas yang digeber-geber. Rasain … ! Kata hati saya sambil menyunggingkan senyum licik. Hi … hi … hi …
Jadi, dengan segala konsekueinsinya seperti waktu tempuh lebih lama, selalu menjaga jarak aman dengan kendaraan (terutama angkot) di depannya, dan lain-lain, saya bertekad akan terus berusaha meningkatkan kedisiplinan saya dalam berlalu lintas. Saya bahkan akan mengingatkan dan akan selalu mengingatkan teman-teman saya yang menggunakan kendaraan dinas agar lebih santun dan tertib di jalan sebagai suri tauladan bagi pengguna jalan yang lain. (dalam berbagai pengalaman saya sering mendapati pengguna kendaraan dinas justru merasa lebih berhak melanggar lalu lintas karena merasa sebagai aparat pemerintah tanpa takut kena tilang. Yang masuk jalur buswaylah, yang mutar balik tidak pada tempatnya lah, dan lain-lain). Saya berharap, suatu saat masih menangi/mengalami dan menjadi saksi hidup di mana tertib lalu lintas benar-benar menjadi kenyataan di jalanan di bumi pertiwi tercinta. Saya yakin, tidak hanya saya, banyak teman-teman saya juga berharap seperti itu.
Untuk mewujudkannya, mari kita berusaha dan terus berusaha. Mencoba dan terus mencoba meningkatkan kedisiplinan kita di jalanan. Kalaupun kemudian kita tidak sempat menyaksikannya, setidaknya kita sudah pernah menerapkannya untuk diri kita sendiri. Dan itu lebih baik dari pada tidak pernah sama sekali …
Catatan:
Saya belum pernah ke Jepang. Hanya mendapat informasi dari teman dan media. Barangkali ada teman yang punya pengalaman langsung dan berkenan berbagi di sini saya ucapkan terima kasih …


Kisah Dua Orang Shaleh ...

Suatu saat di satu wilayah terjadi bencana alam yang luar biasa. Kepungan lahar panas mengepung dua buah desa. Jika tidak ada keajaiban, maka desa dan seluruh penduduknya akan lenyap terkubur. Tetapi karena pemimpin kedua desa itu adalah orang-orang yang sangat taat beribadah, maka Tuhan masih berkenan memberikan kesempatan kepada keduanya untuk menyelamatkan penduduk desa itu.
Dia mengutus malaikat untuk menyampaikan perintah kepada kedua pemimpin itu untuk menyelamatkan warga desanya. Dia hanya memberikan satu syarat yang tertulis dalam surat yang terbungkus amplop tertutup. Isinya adalah persyaratan yang mengatur kedua pemimpin desa itu dalam memilih siapa saja yang akan diselamatkan. Surat itu diperintahkan dibaca setelah kedua pemimpin itu selesai menjalani ujian.
Malaikat itupun membawa mereka ke atas bukit yang tinggi. Tempat yang baru saja disediakan untuk menampung warga desa mereka nantinya.
Secara terpisah, tanpa mengetahui satu sama lain kemudian mereka ditawarkan siapa saja yang akan diselamatkan.
Malaikat: “ Hai Tuan A. Urutkan siapa saja penduduk desamu yang akan kau selamatkan?”
Tanpa terlalu banyak berpikir Tuan A menjawab : “Saya dahulu Tuan”.
Malaikat : “Apa alasan Anda memilih diri sendiri pertama kali?”.
Tuan A: “Saya akan mempersiapkan dan memimpin mereka kembali agar desa menjadi makmur. Tanpa saya, saya takut mereka akan seperti anak ayam kehilangan induk Tuan. Mereka akan kebingungan”.
Malaikat: “Kalau begitu, hanya Anda yang dapat saya selamatkan. Setelah ini segeralah Tuan menuju ke desa Anda”.
Dalam hati Tuan A bertanya-tanya, campur antara rasa sedih karena tidak bisa menyelamatkan keluarga dan warga desanya, dengan rasa suka karena dirinya selamat dari bencana.
Kemudian malaikat menanyai Tuan B.
Malaikat: “Wahai Tuan B. Urutkan siapa saja penduduk desa Anda yang akan kau selamatkan?”.
Dengan mantap Tuan B menjawab: “ Ibu dan Bapak saya Tuan …”.
Malaikat: “Lalu …?”
Tuan B: “ Anak dan istri saya Tuan …”
Malaikat: “Lalu …?”
Tuan B: “ Kakek dan nenek saya Tuan …”
Malaikat: “Lalu …?”
Tuan B: “ Pegawai-pegawai saya Tuan …”
Malaikat: “Lalu …?”
Tuan B: “ Tetangga-tetangga saya Tuan …”
Begitu seterusnya sampai kemudian dari seluruh penduduk desa itu, hanya tinggal dia sendiri yang belum disebutkan namanya.
Kemudian untuk terakhir kalinya malaikat itu bertanya lagi: “Lalu …?”
Tuan B: “Kalau Tuan masih berkenan, mohon saya juga ikut diselamatkan Tuan …”
Malaikat: “Apa alasan permintaan Anda ini …?”.
Tuan B: “Saya ingin mendampingi dan melayani mereka Tuan. Saya bahagia menjadi pelayan bagi warga saya Tuan …”.
Malaikat: “Baiklah … Permintaanmu dikabulkan …”.
Begitu melihat seluruh penduduk desa yang dipimpin oleh sahabatnya diselamatkan, Tuan A bertanya setengah protes kepada malaikat.
Kata Tuan A “Wahai Tuan Malaikat. Kenapa sahabatku bisa menyelamatkan seluruh warga desanya sedangkan saya tidak …?”.
Dengan tenang sang malaikat itu menjawab “ Tuan-tuan sekalian. Apa yang saya lakukan adalah sesuai dengan perintah Tuhan kepada saya. Marilah kita buka surat ini dan kita baca isinya …!”.
Malaikat membuka surat dan mereka bertigapun dapat membaca isi surat itu:
“Perintahkan mereka memilih satu persatu penduduk desa yang akan diselamatkan. Siapapun boleh mereka pilih, syaratnya hanya satu “MEREKA MENJADI ORANG TERAKHIR YANG HARUS DISELAMATKAN. APABILA MEREKA SUDAH MENYELAMATKAN DIRINYA SENDIRI, MAKA MEREKA TIDAK LAGI DAPAT MENYELAMATKAN PENDUDUK DESA YANG LAIN. INI ADALAH HADIAH DAN UJIAN BAGI KEIKHLASAN MEREKA BERDUA”.
Malaikat berkata: “Tuan A, Anda memang orang shaleh yang taat beribadah, tetapi Anda lebih memikirkan diri sendiri daripada orang lain. Anda lebih memikirkan keselamatan diri sendiri. Tuan menganggap tuan begitu penting di hadapan warga, sehingga Tuan merasa bahwa warga desa tidak akan mampu bertahan tanpa keberadaan Anda. Pergilah ke desa yang telah saya sediakan …”.
Malaikat itu berkata lagi: “Tuan B, anda adalah seorang pemimpin yang sesungguhnya. Taat beribadah dan lebih memikirkan kepentingan orang lain daripada Anda sendiri. Anda memimpin warga desa Anda sebagai pelayan. Tuan tidak pernah merasa lebih penting dari orang lain. Berbahagialah Tuan dengan seluruh warga desa Tuan. Tempatilah desa yang telah saya sediakan !”.
Tuan A terperangah. Dia merasa malu dan sedih karena hanya dia sendiri yang hidup di desanya. Tanpa keluarga, tanpa tetangga dan tanpa warga desanya.
Sedangkan Tuan B hidup berbahagia dengan seluruh keluarga dan warga desanya.
Moral cerita:
Ketaatan dan keshalehan tidak hanya dalam berhubungan dengan Tuhan. Itu tidaklah cukup. Keshalehan yang bersifat individual tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Ketaatan kepada Tuhan harus disertai keshalehan sosial. Yaitu keshalehan ketika bergaul dengan keluarga, tetangga, dan orang-orang lain di sekitar kita. Itulah bentuk keshalehan yang lengkap. Berkorban untuk orang lain akan mendatangkan kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang-orang di sekitarnya …
Salam …



Setiap Orang Dilahirkan Kaya

Percaya ndak kalo kita semua sebenarnya sangatlah kaya raya? Kalo ga percaya dan masih ragu-ragu mari kita hitung nilai aset yang secara tidak sadar telah lama kita miliki.
Apakah anda memilik anak (semoga yang belum dikaruniai anak segera mendapatkannya) ? Jika anda memiliki seorang anak, bolehkah jika anak anda dibeli senilai 100 milyar ? Jawabannya tentu saja tidak. Jadi silahkan hitung berapa nilai kekayaan bagi orang yang memiliki lebih dari satu anak. Kemudian untuk ayah kita. Bolehkah beliau dibeli seharga 100 miyar? Pasti tidak boleh. Padahal nilai ibu kita adalah 3 kali nilai ayah kita. Belum lagi lengan senilai 5 milyar perbatang , mata 10 milyar perbiji dan akan meningkat harganya jika dijual sepasang, yaitu menjadi sekitar 25 milyar. Anda bahkan tidak mungkin mau dibayar 1 trilyun jika kesehatan anda diganti dengan suatu penyakit kronis.
Tentu saja itu hanyalah ilustrasi. Nggak ada yang mau beli semua aset-aset tersebut. Tetapi bukankah merupakan suatu fakta yang tak terbantahkan jika kita memiliki sesuatu yang berharga sangat mahal yang kadang-kadang kita sendiri tidak menyadarinya.
Saya tidak meremehkan setiap problematika yang setiap saat selalu menyertai kehidupan kita. Saya cuma berharap agar teman-teman yang merasa menghadapi persoalan yang seakan-akan tidak terselesaikan menjadi merasa lebih ringan dengan mengingat bahwa kita masih memiliki segala sesuatu yang mampu membuat kita bahagia. Jadi bagi yang merasa terbebani karena masalah keuangan, pekerjaan, pasangan hidup, keluarga, dan lain-lain, marilah kita berhitung kembali. Lebih besar yang mana, nikmat yang kita miliki ataukah persoalan yang kita hadapi. Kalo menurut hitungan kita nikmat yang ada masih lebih besar, maka itu merupakan modal yang bagus untuk menyelesaikan masalah yang ada. Jika menurut anda ternyata persoalannya sudah sedemikian berat dan sepertinya tidak terpecahkan, maka saya hanya bisa mendoakan agar persoalan yang anda hadapi segera menemukan jalan keluar …
Salam …