Selasa, 08 November 2011

Ayo Mengalah ...


13208065801899723824
Mengalah Atau Pasrah …
Manusia adalah makhluk yang aneh. Adalah sebuah fakta yang mengherankan bahwa kebanyakan dari kita susah mengalah kepada orang yang paling berhak mendapatkan sifat kemengalahan kita..
Suami susah mengalah sama istri sementara dia dengan mudahnya mengalah pada wanita lain.
Seorang istri sulit mengalah dari suami sementara dia dikenal sebagai wanita lembut yang suka mengalah di kalangan teman-temannya.
Anak tidak mengalah kepada orang tua padahal dia terkenal sebagai anak yang dikenal lembut dan penurut oleh orang lain.
Mengapa kita sering punya sifat itu dan cenderung mempertahankannya? Pernahkah kita sadari bahwa kebanyakan penyebabnya adalah masalah-masalah yang sepele.
Padahal sifat seperti itulah yang cenderung membuat sebuah hubungan menjadi memanas. Membuat hidup kita tidak tenteram, kemrungsung dan kadang-kadang sampai ada yang mencari pelarian ke hal-hal yang bersifat negatif. Kita sering mengambil sikap hanya akan mengalah dengan syarat orang lain mengalah duluan.

Kalau semua orang punya sifat seperti itu kapan kedamaian akan datang.
Mengapa kita sering susah bersikap patuh kepada orang tua kita?
Mengapa kita sering susah bersikap lembut kepada pendamping hidup kita?
Mengapa kita sering susah berbicara halus terhadap anak-anak kita?
Cobalah kita belajar mengalah dalam setiap perselisihan tak penting yang kita hadapi. Janganlah menjadi seseorang yang selalu punya alasan pembenar dan terus-menerus ingin menjadi orang yang berbicara paling akhir pada setiap perdebatan. Mari belajar berhenti menyanggah orang lain. Kita akan terkejut melihat hasilnya. Yang akan muncul di hati kita justru perasaan lega, bukan perasaan kalah.
Sifat mengalah menandakan bahwa seseorang memiliki kekuatan dan kebesaran hati di atas rata-rata. Hatinya lapang untuk menerima kebenaran dari orang lain yang akan mendesak keburukan keluar dari hatinya.
Sedangkan orang yang mau menangnya sendiri bukanlah tanda orang itu berhati kuat. Orang seperti itu adalah orang berhati sempit. Tidak ada lagi ruangan dihatinya untuk menampung kebijakan dan kritik dari orang lain sehingga kejelekan yang ada dihatinya tidak pernah bisa terbuang keluar karena kepicikannya sendiri.
Pilihan untuk menjadi orang seperti apa sepenuhnya ada di tangan kita sendiri.
Sekarang tunggu apa lagi?
Ayo kita mengalah !
Utamanya mengalah pada orang tua kita, pada istri, pada suami dan anak-anak kita.
Merekalah orang-orang yang paling berhak atas setiap kebaikan yang kita miliki.
Berikan kejutan buat orang tua, istri/suami dan anak-anak dengan sikap mengalah kita.
Selanjutnya tunggulah keajaiban yang akan terjadi …
13208119711127820396
BAR MOLOR

1 komentar:

Ismu mengatakan...

Ya aku setubuh dengan ide mengalah. mengalah boleh-boleh saja karena dengan mengalah berarti ada solusi. Mengalah tidak berarti permisif artinya membolehkan segalanya. membiarkan segala-galanya dengan maksud "mengalah" sama dengan absurd, muskil dan jelas meupakan perilaku yang tidak wajar. Masa, katakan melihat pelanggaran, dibiarkan saja dengan maksud mengalah? Coba dipikir ulang!