Waktu kelas dua SMA masih awal-awal pelajaran dimulai beberapa murid masih belum saling mengenal karena baru saja dioplos (dioplos ???). Cuma ada beberapa teman yang memang cukup punya nama di sekolahan saja yang sudah langsung dikenali di kelas.
Karena informasi tentang kemampuan masing-masing siswa masih simpang-siur, makanya pernah suatu hari pas mau ada pelajaran Fisika temanku yang namanya Titik mendatangi mejaku sambil membawa buku dan berkata begini : "Kamu kan pinter pelajaran Fisika. Ajari aku ngerjain soal ini donk!" (tentu saja pake Bahasa Wonosoboan lah ...), katanya sambil menyodorkan buku cetak Fisika. Aku terdiam dan tersenyum kecil. Dalam hatiku : "Siapa gerangan yang telah menyebarkan fitnah keji ini. Pinter Fisika ? Aku kan paling benci sama pelajaran Fisika".
Teguh teman sebelahkupun tersenyum sinis entah mengejek entah iri sama aku (jaman itu dianggap pinter oleh Titik memang potensial bikin iri laki-laki lain di kelas). Tapi yang jelas untuk pelajaran Fisika, Teguh-lah yang paling pinter waktu di kelas satu setelah Herdiyanto (kami dengan Herdiyanto akhirnya pisah kelas).
Dan cerita SMA di kelas 2-pun dimulai dari sini ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar