Ini adalah kali pertama dan terakhir aku ikut kegiatan perkemahan di Purworejo. Kalau ga salah nama tempatnya adalah Tegalsari. Karena masih ngekost makanya aku tidak kebagian tugas bawa peralatan masak-memasak. Waktu itu aku juga belum punya tas ransel ijo (tas ransel tentara), makanya aku akan membelinya. Dan aku mencarinya ke (lagi-lagi) tempat penjualan barang loakan di Pasar Baledono.
Kedatanganku tepat waktu. Pas aku datang pas ada tentara yang sedang menjual tas ransel original miliknya kepada seorang tukang loak. Aku masih sempat melihat tentara itu pergi meninggalkan tukang loak itu.. Saya tidak tahu berapa tentara itu menjual tasnya, tetapi tas itu dijual ke aku seharga Rp. 6.000,-. Untuk lebih kerennya aku juga beli tas pinggang dengan motif doreng militer ke toko Muda Jaya. Saat itu tas pinggang baru saja muncul dan masih jarang yang memakainya. Jadi waktu kubawa ke kost-kostan banyak yang antri untuk memegang dan melihatnya.
Kedatanganku tepat waktu. Pas aku datang pas ada tentara yang sedang menjual tas ransel original miliknya kepada seorang tukang loak. Aku masih sempat melihat tentara itu pergi meninggalkan tukang loak itu.. Saya tidak tahu berapa tentara itu menjual tasnya, tetapi tas itu dijual ke aku seharga Rp. 6.000,-. Untuk lebih kerennya aku juga beli tas pinggang dengan motif doreng militer ke toko Muda Jaya. Saat itu tas pinggang baru saja muncul dan masih jarang yang memakainya. Jadi waktu kubawa ke kost-kostan banyak yang antri untuk memegang dan melihatnya.
Akhirnya hari "H" tiba. Aku membawa perlengkapan seadanya. Agar tidak kelaparan waktu baru sampai ke lokasi aku berinisiatif membawa telur rebus. Telur ini adalah telur yang aku rebus sendiri malam sebelumnya.
Tibalah kami di lokasi. Setelah tenda berdiri, kami beristirahat di dalam tenda. Kami membuka bekal kami masing-masing. Teman satu regu yang masih aku ingat adalah Fajar, Paryono sama Prayitno Bayu Aji.
Dan waktu aku membuka tas ranselku. Alamaaakk ... Baju dan isi tasku kotor dan bau amis luar biasa. Rupanya telur rebus yang aku bawa masih mentah dan pecah. Ternyata aku belum bisa memperkirakan berapa lama telur mesti direbus sampai benar-benar matang. Isi telurnya mengotori semua yang ada di dalam tas. Akhirnya aku minta roti sama temanku.
Saat kami makan roti itulah temenku yang namanya Prayitno Bayu Aji berkata begini:
" Wah aku lupa bawa keju. Aku senang makan roti yang dikasih keju!" (jadi inget sama Suneo-nya Doraemon ya ...).
Aku yang berstatus "wong ndeso"-pun dengan tidak mau kalah berkata begini:
"Aku juga sering makan keju.".
Padahal waktu itu aku tidak tahu yang namanya keju itu bentuk dan rasanya seperti apa. Aku bilang sering makan keju karena aku kira yang namanya keju itu adalah mentega ...
3 komentar:
sih kelingan g jeneng regune dewe mbiyen mas bro ? mergo pengin golek jeneng sing g enek sing nganggo, mulane dipilih "PINGUIN" kelingan g ? aya aya wae....
Yo cak. Tapi saking unike nganti benderane ora ono sing adol. Termasuk ning toko siapa kira ...
aturan sampeyan ae mbiyen sing nggambar benderane...
Posting Komentar