Suatu hari kami akan mengadakan selamatan 1000 hari meninggalnya mbah Kakung kami tercinta. Dapur kami ramai sekali dengan orang-orang yang sedang memasak. Banyak tetangga yang rewang (ikut membantu memasak) di rumah kami.
Dengan polosnya dia bertanya:
"Kiye masak-masak arek nggo ngopo siy ...?" ("Ini masak-masuk mau buat acara apa sich ...?")
Salah seorang tetangga yang ikutan memasak menjawab.
"Arek nggo nyepiti de'e ..." ("Mau buat nyunatin kamu ...")
Mungkin maksudnya hanya menggoda. Tapi rupanya jawaban yang hanya sekedar guyonan itu begitu mengena di hati Ondhot. Dia menganggap jawaban itu serius. Kemudian diapun terharu dan menitikkan air mata saking bahagiannya. Habis itu dia kelihatan sedang sekali.
Ibuku yang melihat gerak-gerik dan tingkah polah Ondhot jadi tidak tega. Beliau tidak mau Ondhot nantinya kecewa dan hatinya terluka karena merasa malu dan tertipu.
Hari itu juga ibuku langsung mengutus salah satu saudara kami untuk menghubungi Pak Machali. Beliau adalah seorang mantri dan tukang sunat paling ngetop saat itu. Beliau juga menyuruh saudara kami yang lain untuk membelikan Ondhot sarung dan baju baru untuk dipakai saat sunat nanti.
Jadilah malam itu Ondhot disunat. Acara selamatan buat dia digabungkan dengan selamatan 1000 hari meninggalnya mbah Kakung kami.
Sambil berjalan megal-megol karena habis disunat Ondhot keluar dari ruang operasi. Dengan memakai sarung dan baju baru dia kelihatan bangga dan bahagia.
Sambil berjalan megal-megol karena habis disunat Ondhot keluar dari ruang operasi. Dengan memakai sarung dan baju baru dia kelihatan bangga dan bahagia.
Alkhamdulillah. Semua berjalan lancar ...
Ibuku lega dan bahagia sekali ...
Segumpal hati tidak jadi terluka ...
Hati Si Kecil Ondhot ...
2 komentar:
hahaha...
lucu ini..
Ada satu lagi saudaraku yang lucu masalah sunat. Jahitannya lepas separo. Jadi sampai sekarangpun cuma tertutup sebagian ...
Posting Komentar