Jumat, 23 September 2011

Catatan Untuk Sujiwo Tejo: Chandra M. Hamzah & AA Maafkan Saya ...



Setelah melihat acara di TV ONE yang menayangkan klarifikasi Chandra M. Hamzah terhadap segala tuduhan Nazaruddin dengan ini saya memohon maaf karena selama ini telah berprasangka buruk.
Saya belum tahu kebenarannya tetapi secara pribadi saya menilai bahwa saya dapat menerima klarifikasi dia daripada semua omongan Nazaruddin.
Logika saya bisa menerima semua pernyataan klarifikasi Anda. Beberapa di antaranya yang bisa saya tangkap adalah:
1. Pertemuan pertama dengan Nazaruddin adalah tidak atas sepengetahuan dia. Dia bermaksud bertemu Saan Mustofa dan ternyata Nazaruddin sudah ada di situ.
2. Semua pertemuan dengan Nazaruddin, Saan Mustofa, Benny K. Harman dan Anas Urbaningrum dilakukan sebelum mereka masuk Partai Demokrat dan belum menjadi anggota DPR. Jadi sebagai manusia Chandra M. Hamzah mengaku bahwa waktu itu dia tidak bisa memprediksi kalau mereka nantinya akan menjadi orang penting di Partai Demokrat dan anggota DPR.
3. Tidak adanya bukti berupa rekaman CCTV seperti yang dijanjikan Nazaruddin. Soal hilangnya barang bukti yang ada berupa CD dan flashdisk saya tidak percaya sama sekali. Sulit dipercaya bahwa seseorang hanya menyimpan data yang begitu penting hanya dalam satu tempat saja. Kalau memang ada dan bermaksud menggunakan pasti sudah disimpan di berbagai media. Kalau data itu dinyatakan tidak ada kopinya saya menganggap ini sebuah omong kosong. Kalau dia mengenal skype berarti seharusnya dia mengenal Ziddu dan Rapid share.
Saya tidak tahu siapa yang benar dan siapa yang salah. Saya hanya bisa menyatakan bahwa logika saya lebih bisa menerima penjelasan dari Chandra M. Hamzah.
Untuk Sujiwo Tejo.
Anda seorang lulusan ITB. Tentunya Anda seseorang yang sangat pandai. Tetapi pernyataan bahwa waktu pertemuan terjadi Chandra M. Hamzah seharusnya sudah bisa memprediksi bahwa Anas Urbaningrum bakal jadi Ketua Umum Partai Demokrat dan tiga orang lainnya bakal jadi anggota DPR dengan menggunakan perhitungan matematika tertentu menurut saya benar-benar konyol dan kekanak-kanakan. Itu hanyalah sikap emosional Anda karena Chandra M. Hamzah tidak mau duduk bareng di acara itu.
Tidak ingatkah Anda bagaimana Kongres Partai Demokrat berlangsung ?
Siapa yang paling didukung istana dan para petinggi Partai Demokrat? Jawabannya adalah Andi Malarangeng
Lalu siapakah yang berusaha dihambat? Jawabannya adalah Anas Urbaningrum.
Jadi sampai voting berlangsungpun publik masih mengira bahwa yang bakal jadi Ketua Umum Partai Demokrat adalah Andi Malarangeng.
Lalu tahukah Anda kenapa Chandra M. Hamzah tidak mau duduk bareng dengan Anda, Effendy Gazali dan Ridwan Saidi? Itu karena sekarang Chandra M. Hamzah sudah menguasai ilmu matematika seperti yang Anda omongkan. Jadi dia sudah bisa memprediksi bahwa 3 tahun lagi Anda akan jadi ketua umum Partai Demokrat, Effendi Gazali akan menjadi Bendaharawan Umum dan Ridwan Saidi akan menjadi anggota komisi III DPR.
Makanya Chandra M. Hamzah takut 3 tahun lagi akan kena kasus yang sama dengan kasus yang menimpa dia saat ini.
Kalian bertiga tidak usah emosional dan kekanak-kanakan. Hanya karena tidak diajak duduk bareng padahal mungkin Chandra M. Hamzah punya alasan yang kuat untuk melakukannya, lalu ngambek.
Kalau begitu apa bedanya kalian dengan anggota Badan Anggaran DPR yang sering kalian kecam itu ?
Makanya kalau niat membela KPK harus ikhlas dan jangan merasa jadi orang penting yang untuk membela sesuatu harus ada balasannya. Sekali lagi kalo begitu apa bedanya kalian dengan para politisi ?
Di akhir tulisan ini sekali lagi saya mohon maaf atas kesalahan saya berupa prasangka buruk yang telah saya alamatkan kepada Chandra M. Hamzah.
Lewat tulisan ini pula saya mohon maaf kepada mantan ketua KPK Antasari Azhar untuk kesalahan yang sama. Yaitu telah berprasangka buruk.
Saya juga belum tahu siapa yang salah dan siapa yang benar. Tetapi logika saya menilai bahwa Antasari Azhar kemungkinan menjadi korban sebuah konspirasi.
Dulu saya kecewa sekali dengan Anda tetapi sekarang rasa bangga itu mulai tumbuh kembali.
Karena saya tidak bisa bertemu maka lewat blog saya ini saya mohon maaf.
Terima kasih.
Wallahu 'Alam Bishawab
Blog saya yang lain: wonosobokemekelen


Tidak ada komentar: