Pada waktu awal-awal pindah ke Jakarta (sekitar tahun 2007), saya selalu mengendarai motor untuk pergi ke kantor. Motornya sudah cukup berumur. Seumur-umur motor itu selalu diisi premium di SPBU pertamina. Kalo lagi apes ya di tukang bensin eceran di pinggir jalan.
Suatu pagi waktu berangkat kerja kulihat indikator bbm sudah terlihat mau habis. Aku langsung mencari SPBU. Karena yang pertama kulihat adalah SPBU Shell yang di Senen ya aku masuk saja. Ternyata aku lihat tidak ada tulisan premium di SPBU ini. Daripada malu ya kubeli saja yang paling murah.
"Berapa Pak "
"Isi penuh saja mbak !" kataku dengan nada bangga-bangga kampungan.
Yach, sekali-sekali kamu merasakan sop buntut ya tor ...
Masak seumur hidup makannya sayur bening terus ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar