Selasa, 28 Februari 2012

Pemicu Buruk & Pemicu Baik ...

Mungkin sudah sering kita dengar tentang kebaikan dari seseorang yang suka mengakui kelebihan orang lain dan kejelekan seseorang yang suka mencari-cari kekurangan orang lain. Tetapi kadang-kadang kita masih kurang mengerti mengapa kehidupan orang pertama yang bijak selalu meningkat ke arah yang lebih baik, sedangkan kehidupan orang kedua yang picik cenderung stagnan bahkan semakin susah.
Setelah saya renungkan, saya menemukan satu sebab yang mungkin bisa menjawabnya.
Yang pertama untuk si Bijak. Sesuai dengan sikapnya yang sportif seseorang yang punya sikap bijak selalu mengagumi dan menghormati prestasi yang dicapai oleh orang lain. Karena hatinya yang ikhlas maka dia tidak menjadi iri karenanya, tapi justru menjadi pemicu semangat untuk meniru prestasi orang lain yang dikaguminya. Jadi jenis orang yang pertama ini secara tidak sengaja atau boleh dibilang otomatis selalu memiliki cita-cita atau tujuan hidup yang tinggi di depan mata. Ini akan membuat standar hidupnya meningkat.
Lain halnya dengan kehidupan seseorang yang memiliki sikap picik yang dalam kehidupan kesehariannya sering diwarnai dengan kegiatan mencari-cari kekurangan orang lain. Tidak mau meilhat orang lain punya kelebihan. Kalau bisa malah akan memejamkan matanya. Orang semacam ini kehidupannya akan stagnan karena apa yang dilihatnya atau apa yang ingin dilihatnya setiap hari adalah sesuatu yang sifatnya negatif. Sesuatu yang membuat dia tenang karena masih ada orang lain yang nasibnya dibawah atau setidak-tidaknya hanya beda-beda tipis dengan kehidupan dirinya. Dengan demikian semangat untuk meningkatkan taraf hidupnya akan menjadi rendah sebab setiap saat dia selalu meilihat sesuatu yang bernilai rendah yang membuat alam bawah sadarnya tanpa terasa membuatnya menjadi standar tujuan hidupnya.
.
Wallahu 'alam bishawab ...

Tidak ada komentar: