Selasa, 10 Mei 2011

Mupu Laron


Mungkin sekarang laron lebih banyak dianggap sebagai serangga pengganggu saja. Padahal pada era keemasannya, laron menduduki tempat terhormat di kalangan anak-anak.
Laron merupakan serangga multifungsi. Dikelola oleh tiga badan sekaligus. Yaitu Departemen Pariwisata karena merupakan permainan dan hiburan gratis buat anak-anak, dikelola BPOM karena ada yang membuatnya menjadi sayur untuk lauk makan ( hiyyyy ... Kalo saya sich mending cumi-cumi goreng tepung dah ...) dan Departemen Pertanian mengurusinya sebagai pakan ternak (poultry) untuk ayam..
Mencari lubang laron merupakan permainan yang sangat mengasyikkan. Apalagi kalau lubang yang ditemukan mengeluarkan laron paling banyak (mbrubuli), sungguh merupakan suatu kebanggaan dan kepuasan tersendiri.
Tidak peduli pada saat merawat lubang laron jari-jari tangan digigit rayap atau bahkan gonteng sekalipun. Salah satu teknik mengundang laron keluar dari sarangnya adalah dengan menusuk salah satu laron dengan lidi dan ditancapkan di depan liangnya. Untuk pawitan katanya. Kalo sekarang saya tidak mau melakukanya. Kasihan sich. Salah satu perilaku laron yang khas adalah mereka suka bergandengan seperti kereta api bila sayapnya sudah brundul. Saya sendiri sampai sekarang tidak tahu kenapa mereka melakukan itu ...

Tidak ada komentar: