Minggu, 19 Juni 2011

Ini cerita Pop Mie-ku, mana cerita Pop Mie-mu ...

Sebagai salah satu acara sebelum berpisah untuk menuju ke tempat tugas masing-masing di seluruh penjuru tanah air, kami, dalam hal ini: Saya, Agus, Duto, Asep, Herjanto, Luthfil, Endriyana (Bayer), Anang Desti, Abdulah Sukri (Uki) mengadakan farewell party. Kami bersembilan pergi ke Dufan. Kayaknya sich karena ada diskon 50% dapat dari nonton pameran di Masjid Istiqlal sebelumnya (Saya, Agus sama Herjanto, di samping membidani kelahiran MLM  di Indonesia melalui AMWAY, juga membidani lahirnya minuman coffee creamer Indocafe lho. Waktu di Istiqlal kami masih dapat gratisan untuk produk perkenalan).
Hari itu kami mati-matian memanfaatkan fasilitas itu. Berangkat pagi baru keluar dari arena jam 09.00 malam. Penerapan nyata dan sempurna untuk pertama kali dari ilmu ekonomi yang kami pelajari selama 3 tahun di kampus. Waktu mau pulang kami merasa lapar. Agar lebih aksi kami mau makan sekalian di situ. Sebenarnya ada bakso, tapi karena takut mahal kami akhirnya beli makanan yang jelas tercantum harganya saja, yaitu Pop Mie.
Di situlah saya pertama kali berkenalan dengan produk ini. Saya masuk barisan antrian untuk membelinya. Tiba giliran saya. Saya menunggu dibuatkan. Setelah selesai gelas pop mie saya terima. Waktu saya pegang ternyata gelas pop mie-nya tidak panas. Cuma agak hangat sedikit. Makanya karena sudah lapar, sambil menunggu kembalian uang, pop mie itu langsung kuminum.
Dan nyoasss !!! Lidah dan bibir saya langsung serasa terbakar. Airnya ternyata panas sekali. Tapi karena gengsi sama mbaknya dan pembeli lain yang ada di situ, airnya tetap aku tahan di mulut. Setelah menerima uang kembalian buru-buru saya mencari tempat gelap. Disitulah baru aku semprotkan air panas yang membakar mulutku.
Poaahh !!! Poaahh !!! Seminggu setelah peristiwa itu, lidah dan mulut saya masih terasa mati rasa.
Saya tidak tahu apa ada teman-teman lain yang mengalami kejadian seperti yang aku alami.
Tapi saya curiga mbak penjualnya menahan tawa melihat tampangku saat menahan panas tadi.

2 komentar:

Mendoan mengatakan...

pasti panas mongah-mongah...

Zein mengatakan...

Mlonyoh ...