Jumat, 10 Juni 2011

Ketabrak Mobil ...

Saking pencinatan dan pethakilannya (usil banget), waktu kecil saya pernah ketabrak mobil. Saya suka lari-lari kesana kemari nyebrang jalan raya tanpa tengak-tengok. Padahal Ibu sama mbah Putri tidak bosan-bosannya menasehati agar aku tengak-tengok dulu sebelum menyeberang jalan raya. Tapi ya namanya anak-anak, pesan-pesan model itu mah, masuk telinga kanan keluar di hidung. Ga inget blass ...
Suatu saat saya baru makan dari warung mbah Putri. Setelah makan saking pinginnya main saya langsung tergesa-gesa lari menyeberang jalan raya tanpa tengak-tengok. Dan saat itulah sedang ada mobil yang melintas kencang. Dan ... Brakkk !!! Saya tertabrak mobil dan terlempar hingga 5 meteran. Begitu tertabrak saya langsung lari sembunyi di warung. Anehnya saya tidak merasakan sakit walaupun lutut dan siku saya lecet-lecet. Yang saya takutkan justru ketahuan ketabrak mobil sama mbah Putriku karena tidak menuruti nasehat beliau. Urusannya bisa berabe. Tapi namanya peristiwa besar, susah ditutup-tutupi. Aku ketahuan mbah Putriku. Langsung saja aku dijewer sama disentili.
"Ngaget-ngagetin orang tua saja. Lagi nggoreng emping sampai empingnya tumpah !!!" kata beliau.
Yach, namanya juga ketabrak mbah.
Mana mungkin mau ketabrak mobil saya musti pamitan sama mbah Putri dulu. Ga jadi ketabrak donk !
Rupanya bukan di sini puncak kesialanku. Sore-sore setelah kejadian aku tertabrak mobil, aku lihat adikku Wiwin turun dari mobil digendong oleh seseorang yang tidak aku kenal. Adikku memakai baju baru, bawa jajan banyak dan dikasih uang banyak oleh orang itu. Katanya dia habis diajak jalan-jalan keliling kota Wonosobo. Aku sebenarnya iri banget lihat kejadian itu, tapi mungkin memang itu sudah rejeki adikku jadi ya aku biarin saja.
Nah ... Amarahku baru meledak setelah aku dibilangin sama salah satu saudaraku bahwa orang yang menggendong adikku tadi sebenarnya adalah orang yang menabrak aku. Orang itu sebenarnya mau mengajak aku jalan-jalan, dibelikan baju baru, jajan dan dikasih uang sebagai bentuk permintaan maaf. Tetapi salah ambil. Seharusnya aku tapi malah adikku Wiwin yang diambil (padahal dia kan cewek ya?). Buru-buru aku cari adikku dan langsung aku jitak kepalanya sampai nangis. Enak saja. Aku yang ketabrak mobil, dia yang plesiran ...

Tidak ada komentar: