Rabu, 08 Juni 2011

Asep - The Untold Story

Suatu malam menjelang akhir-akhir kami berada di kampus, temanku Agus datang ke kostku. Dia mengadu dan berkeluh-kesah perihal permasalahan yang dia hadapi ke aku.
Agus: "Aku ada masalah nih. Asep kan punya hutang sama gue. Tapi sepertinya dia lupa ..."
Masih Agus: "Jumlahnya lumayan. Kalau bangsa 5 ribu sich gue ikhlasin saja  ..."
Aku: "Emangnya berapa hutang dia ?"
Agus: "Lumayanlah. 20 ribu ..".
Aku: "20 ribu ??? Itu duit besar bung ...!"
Agus: "Makanya gue ke sini. Gue mau minta tolong ame lu bagaimana caranya agar dia inget sama utangnya tanpa harus gue tagih".
Agus: "Nanti kalau berhasil, lu gue traktir nasi goreng emping + telur dadar depan kampus itu dech ...".
Ini tidak boleh dilewatkan. Sebuah iming-iming yang luar biasa menarik buatku. Rupanya Agus tahu benar kelemahanku.
Akhirnya sambil kutepuk pundaknya aku bilang begini:
"Kamu datang sama orang yang tepat nak ..."
Malam itupun aku menyusun rencana seperlunya.
Malam berikutnya misi dilaksanakan. TKP adalah "ruang oval ballroom The Duto Residence" alias kamar kostnya Duto (yang juga kamarnya Agus. Mereka kan sekamar ...). Malam itu kami mengadakan pertemuan rutin dengan tema "tanpa guna tiada tujuan" (menunggu pengumuman penempatan). Skenario yang aku rancang begini: Aku akan pura-pura bertanya sama teman-teman yang ada di situ apakah aku masih punya hutang-piutang yang harus dibayar. Aku berharap memori Asep akan terstimulasi oleh skenarioku dan mengingat kembali hutangnya sama Agus.
Delegasi yang hadir saat itu adalah: Duto + Agus selaku tuan rumah, Endriyana (entah apa artinya, tapi Duto selalu memanggil dia dengan julukan Bayer), Asep dan aku sendiri.
Setelah ngobrol ngalor-ngidul cukup lama akupun mulai menjalankan rencanaku. Aku menyela pembicaraan dan ngomong begini:
"Kita kan sebentar lagi mau pisahan nich. Aku mau nanya, apa aku masih ada hutang sama kalian. Tolong diingat-ingat. Jangan sampai sesudah pisah diantara kita masih punya urusan hutang-piutang ...".
Semua teman menjawab bahwa tidak ada hutang saya sama mereka.
Lalu setelah agak hening sejenak tiba-tiba Asep berkata begini :
"Eeh ... Iya ... Gue kan punya utang sama elu ya Gus ..." (Break !!! Break !!! Rojer Rojer ... sshhh !!! Jalak-Jalak ... Ikan telah memakan umpan ... sshhh ... 86 ... 86 ... sshhh ... TKP harap dikondisikan ... sshhh ...)
Kemudian Agus bilang begini : "Gue juga sudah lupa Sep ...".
Kulihat muka agus tersenyum salah tingkah (itu lho, senyum yang bikin pipi pegel ...).
Selanjutnya Asep ngasih uang 20 ribu ke Agus.
MISSION ACCOMPLISHED !!!
Akhirnya aku berhasil menikmati hasil jerih payahku.
Malam itu aku ditraktir Agus makan nasi goreng emping+telur dadar kesukaanku.
KASUS DITUTUP !!!

NB:  Sorry Sep. Akulah dalang di balik konspirasi besar ini ...

Tidak ada komentar: