Saya pernah membuka sebuah iklan yang menawarkan bisnis tiket online di Det*k.com. Di situ diterangkan bahwa hanya dengan membayar Rp. 150.000, - kita akan langsung dapat berjualan tiket secara online. Keuntungan yang ditawarkan sungguh menggiurkan. Keuntungan berasal dari dua sumber. Yang pertama, keuntungan yang berasal dari selisih harga penjualan tiket. Yang kedua adalah keuntungan yang berasal dari semacam downline yang kita miliki. Transaksi yang dilakukan oleh downline otomatis akan mendatangkan keuntungan buat upline-nya.
Berapakah keuntungan yang ditawarkan ? Setahun bisa memperoleh lebih dari 55 trilyun rupiah.
Luar biasa. Ini mengalahkan keuntungan perusahaan apapun yang ada di Indonesia. Mungkin hanya bisa ditandingi oleh perusahaan-perusahaan kelas dunia sekelas Honda, Sony, Google, Microsoft, dan lain-lain.Hmmm ....
Buat orang yang lagi mabok mungkin ini sangat menggiurkan. Tetapi bagi orang yang berpikir rasional ini jelas-jelas tidak logis.
Karena penasaran aku cari laporan keuangan Garuda Indonesia. Yang saya peroleh secara utuh hanya laporan keuangan tahun 2008. Di mana di situ dapat dilihat bahwa peredaran usaha Garuda Indonesia adalah sekitar 18 trilyun rupiah (Ingat ! Ini adalah peredaran usaha. Bukan keuntungan).
Dan dari berita di salah satu surat kabar online juga saya peroleh data bahwa peredaran usaha pada tahun 2010 sampai dengan bulan September adalah 14 trilyun rupiah. Jadi hitung-hitungan kasar peredaran usaha Garuda Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan adalah sekitar 20 trilyun rupiah.
Jadi jika hanya dengan berjualan tiket online pertahunnya bisa menghasilkan 55 trilyun rupiah, maka saya menyarankan kepada manajemen Garuda Indonesia untuk segera menutup usaha dan pindah ke bisnis penjualan tiket online saja.
Menurut saya penawaran bisnis seperti iklan yang saya baca cenderung menyesatkan. Mungkin bisa digolongkan sebagai penipuan.
Semoga para pemasang iklan bisa bertindak lebih bijak ...
Wallahu Alam Bishawab ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar