Kesenanganku sama komik jangan ditanya lagi. Maniak pokoknya. Sampai-sampai waktu SD saya rela jadi penjaga persewaan komik punya Pak Lik saya tanpa digaji.
Suatu hari Pak Likku baru saja kulakan komik baru. Salah satu komik yang dibeli judulnya "Gundala Sampai Ajal" karangan Hasmi. Saya sama Hamek (teman saya yang pernah ketemu di kantor polisi waktu saya cari SKKB) menduga pasti judul sama isinya gak sesuai. Masak sich superhero hebat penguasa petir seperti Gundala akhirnya bisa dikalahkan oleh Si Pengkor musuh bebuyutannya yang jelek, kuntet dan bongkok itu.
Tapi setelah kami berdua membacanya kami benar-benar tertunduk lemas. Ternyata di komik itu Gundala memang benar-benar tewas dikeroyok rame-rame sama gabungan musuh-musuh dia.
Selama beberapa hari rasanya mendung menggelayuti hati kami berdua. Suasana berkabung benar-benar terasa di hati kami. Kami saling menghibur dan membesarkan hati kami sendiri agar tidak patah semangat dan lebih tegar menghadapi kehidupan selanjutnya tanpa kehadiran "Gundala Putra Petir" pujaan kami ...
4 komentar:
komiknya kecil, kertasnya kertas buram ya?
komik indonesia yg dulu saya punya banyak adalah komik gareng petruk...
Saya juga seneng itu. Paling inget waktu gareng sama petruk ikut-ikutan bagong pakai minyak penyubur rambut tapi makenya seluruh muka. Jadinya mirip gorila ...
komiknya skrng mahal banget
ada yg jualan 250rb
Saya menyesal bgt kalo ingat buku satu kios hanya dijual 250 rb oleh Pak Lik krn mau tutup. Padahal waktu itu ada sekitar 500 judul lho ...
Posting Komentar