Ibunya Ondhot adalah penjual es buah. Untuk pemanisnya, disamping menggunakan gula asli, beliau juga menggunakan pemanis buatan/sari manis cap "Mobil".
Yang namanya Ondhot itu kan tukang ngarang, saya yakin dia belum pernah mencicipi rasa yang namanya sari manis itu. Tapi dia selalu bilang sama saya kalo sari manis itu rasanya enak sekali. Dia terus mempengaruhi aku agar membeli sari manis.
Akhirnya saking intensifnya dia merayu, akhirnya sayapun terhipnotis. Sayapun minta uang RP. 80,- , sama ibuk saya (seharga sebungkus sari manis). Waktu itu uang senilai itu termasuk uang besar.
Ibukku bertanya:
"Mau buat beli apa ...?"
"Beli sari manis ..."
"Sari manisnya mau buat apa ..."
"Ga tahu. Kata Ondhot rasanya enak banget ..."
Beliau akhirnya memberi saya uang. Kami berdua pergi ke tokonya mbak Mah untuk beli sari manis. Setelah kami beli sari manis itu kami buka dan kami cicipi.
"Puaahh ... !!!" Ternyata rasanya tidak enak sama sekali. Pahit. Ondhot yang ikut nyicipi juga ga doyan. Padahal dialah yang nyuruh-nyuruh beli sari manis. Dia juga yang ngomong kalo sari manis itu rasanya enak.
Kulihat tampangnya tidak menunjukkan rasa bersalah sama sekali. Malah nylemur-nylemur terus (mengalihkan pembicaraan). Dasar Ondhot ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar