Kamis, 21 Juli 2011

Markeso ...


Ini adalah selebritisnya kota Wonosobo di era 70-80'an. Selebritis papan atas malahan. Hampir semua warga Wonosobo, apalagi yang suka platasan ke pasar pasti mengenal mereka. Mereka bukanlah sebuah grup Boy Band. Mereka hanyalah sekelompok penjual obat keliling dengan modal tenda besar, mic, Toa, mainan anak-anak dan keahlian sulap ala kadarnya. Setiap hari dengan mereka gigih menyambangi pasar demi pasar di wilayah Wonosobo. Jajah deso milang kori menyesuaikan jadwal hari pasaran di masing-masing kota.
Waktu itu jangankan anak-anak, orang tuapun takjub dan tertarik sama mainan-mainan yang mereka gelar di lapak dagangan mereka. Jaman itu jenis-jenis mainan yang mereka bawa memang masih jarang yang punya. Mainan yang masih saya ingat adalah: Monyet lagi main simbal sambil geleng-geleng kepala, mobil kecil dangan arena lintasan berupa jalan layang yang digerakkan dengan baterai, penjual es krim dari kaleng, dan lain-lain.
Personel mereka yang paling saya ingat adalah yang namanya Pak Yatno. Orangnya selalu berpakaian rapi dengan kemeja dimasukkan ala eksekutif di film-filmnya Eddy Sud dkk . Rambutnya agak kriting, klimis dan selalu tersisir rapi.
Perilaku mereka yang khas adalah saat mereka membuka segel botol obat selalu didekatkan ke mic. Jadi bunyi kresek-kresek dari plastik kemasan yang terbuka akan terdengar ke seluruh penjuru pasar.
Tetapi tidak jarang juga mereka ngibul loh. Pernah suatu hari mereka janji mau mecahin botol dengan tangan kosong. Saya tunggu dari pagi sampai sore itu botol ga juga dipukul-pukul. Setiap penonton mau pergi, botol pura-pura mau dikarat (istilah orang Wonosobo untuk dipukul dengan tangan). Tetapi kalo penonton sudah ngumpul, dia nawarin obat lagi. Begitu seterusnya sampai sore.
Waktu sudah sore dan penontonya sudah sepi sepertinya dia mau langsung pergi, tetapi karena waktu itu aku tungguin terus akhirnya jadi juga dia pukul itu botol. Tapi cara mukulnya ya tetep saja ngibul.
Pertama-tama tangan dia bungkus pakai kain tebal-tebal. Takut luka kayaknya dia. Lalu botol dia pegang. Sebagai landasan dia pakai batu besar. Nah di sinilah dia ngibul. Sebelum dia mukul botol, ternyata botolnya sudah dia pukulkan dulu ke batunya, baru tangannya nyusul. Memang hampir bersamaan waktunya sich. Tapi untuk kelas anak yang hampir tiap hari nonton sulap di pasar, trik itu adalah trik kelas teri. Trik cemen ...

Tidak ada komentar: