Rabu, 06 Juli 2011

Pening kepalaku ...

Suatu hari di sebuah counter pulsa ...
Karena karyawan sedang pulang kampung jadinya hari itu aku yang nungguin counter. Ada dua orang asisten membeli pulsa. Yang satu pulsa Simpati dan yang satunya pulsa XL.
Yang XL langsung masuk. Sedangkan yang Simpati ditunggu sampai lama ga masuk-masuk.
Aku tanya sama dia:
"Ini nomornya bener apa salah mbak?"
"Sudah bener ini pak".
Untuk memastikan nomornya benar atau salah aku miskol saja nomer hp-nya. Terdengar nada sambung berbunyi. Tapi hp mbak-nya tadi tidak berbunyi. Jelas dia telah salah menulis nomor hp-nya di kertas transaksi.
Aku bilang sama dia:
"Mbak ini nomor hp-nya salah. Ini nomor orang lain. Pulsanya sudah masuk, jadi mbak tetap harus bayar".
Kata dia : " Lho kok pulsaku bisa masuk ke nomor orang?"
Dia segera pinjem hp XL punya temannya. Kemudian dia hubungi nomor hp punya punya orang lain yang dia tulis di daftar transaksi.
Begini dialog selanjutnya:
Dia     : "Halo .."
Orang : "Ya halo ..."
Dia     : "Halo ... Kok bapak bisa megang nomor hp punya saya sich ...?"
Orang : "Lho ini nomor hp saya sendiri kok ..."
Dia     : "Bukan pak. Ini nomor hp saya. Baru saja saya isi tadi. Tapi kok bapak bisa pake nomor hp saya ?"
Orang : "Ini nomor hp saya sendiri ..."
Sore itu kepalaku pening dan hatiku nelangsa sekali mendengar dialog mereka berdua di telepon ...
Apalagi teman dia. Ku lihat  tampangnya cemas dan sengsara karena pulsa XL-nya dipakai untuk bertengkar dengan nomor Simpati oleh temannya ...

Tidak ada komentar: