Senin, 23 Mei 2011

Rupanya Sudah Menjadi Takdirnya ...

Selain waktu SD, temanku yang paling lama bareng dalam satu kelas adalah Teguh. Dua tahun di SMP dan 3 tahun di SMA sekelas terus (kalau ditambah setahun lagi mungkin kami berdua sudah muntah-muntah saking bosannya satu sama lain). Anaknya jago dalam pelajaran menghitung dan menghapal. Tapi dalam hal kesenian terutama di bidang seni rupa, alamaaaakk ... Kemampuanku jaman SD saja rasanya masih lebih bagusan. Orang waktu tugas Biologi bikin gambar rangka manusia saja jadinya malah gambar kerangka kodok kok. Saking rendahnya daya imajinasinya, kata dia satu-satunya wajah orang terkenal yang bisa dia bayangkan adalah wajah Menteri Keuangan pada waktu itu, yaitu Harmoko.
Tapi menurut saya ada satu kekurangan dalam dirinya untuk disebut sebagai pelajar sejati. Yaitu seumur hidupnya dia belum pernah ikut kemah. Menurut saya ini adalah sebuah kerugian besar. Seumur hidup belum pernah merasakan nikmatnya berkemah.
Saya harus merubah ini !!! Tekadku dalam hati.
Pada kesempatan pertama SMA kami mengadakan perkemahan di daerah Kembaran, teman saya ini absen karena sakit. Seperti sebuah kutukan saja rasanya.
Tapi kesempatan kedua itu akhirnya hadir juga. Beberapa bulan setelah perkemahan pertama, sekolah kami akan menyelenggarakan perkemahan di Tanjungsari. Tentu saja saya senang sekali. Lokasi itu dekat dengan rumah saya. Dan yang paling menyenangkan buat saya, Teguh teman saya dalam keadaan sehat wal'afiat. Jadi sepertinya tidak ada halangan lagi. Apalagi dia sudah menyatakan niatnya untuk ikut berkemah.
Kami akan menjadi satu regu. Dan sebagai bentuk dukungan buat dia, tugas yang diberikan buat dia adalah yang paling ringan di regu kami. Dia cuma kebagian membawa patok bambu saja. Tidak perlu membawa peralatan lainnya.
Perhitungan menuju hari H untuk sebuah pengalaman baru buat teman saya itu dimulai.
H-5 ... Oke,
H-4 ... Oke,
H-3 ... Oke,
H-2 ... Oke,
H-1 ... Oke ... Horeee .... Hari itu akan segera tiba ...
Yup ... Sepertinya semua sesuai rencana.
Dan di pagi hari pada hari H-nya (perkemahan berangkat siang hari jam 12.00) saya mendatangi dia di tempat kost.
Kejut Wiro tiada terperi ! Aku terpana !
Kulihat pemandangan yang cukup mengenaskan. Teguh, temanku yang rencananya hari itu untuk pertama kalinya akan mengikuti sebuah even perkemahan, keluar dari kamar dengan tangan digendong menggunakan kain.
Dia berkata: " Sorry Wid, aku tidak bisa ikut. Kemarin sore tanganku terkilir waktu main sepakbola !".
"Oh ya. Gak papa. Semoga lekas sembuh saja Guh", kataku.
" Ini patoknya dibawa saja, aku sudah membuatnya kemarin", tambahnya.
Atas peristiwa ini, aku tidak tahu siapakah yang lebih bersedih di antara kami berdua. Aku yang gagal menuntaskan misi membawa sahabatku berkemah untuk pertama kalinya atau dia yang gagal berkemah untuk ke sekian kalinya.
Sayapun pamitan dengan hati yang melow.
Dalam perjalanan pulang ke kost-kostan, kupandangi patok-patok bambu buatan Teguh yang dia titipkan kepadaku.
Harus aku akui, ini adalah patok bambu terjelek yang pernah saya lihat di dunia ini ...

2 komentar:

Teguh mengatakan...

Untung aku masuk Forestry.. Jadi sempat berkali2 kemah (walau non pramuka). Tapi nek masalah tangan terkilir, jan jane lebih tragis lagi.. Kalau ndak salah waktu itu main bola lawan kelas I2, begitu jatuh terkilir aku nggliyeng langsung minggir dan ngglethak di rerumputan.. Skitar 5 mnit kemudian aku terbangun dari nggliyengnya berkat pengaruh bau tak sedap.. Setelah bangun baru ketahuan rupanya aku telah bersimbiosis dengan ktrn anjing.. nasib..nasib

Anonim mengatakan...

Bagian yang ini ga tega aku tulis di sini ...