Minggu, 10 Juli 2011

Nyengget Layangan ...



Kalo main layang-layang sich ga usah diceritakan lagi. Sampai sekarang ga anak kecil ga orang dewasa ga kakek-kakek masih saja banyak yang getol sama permainan ini. Tapi di sini saya akan menceritakan hal yang masih berhubungan dengan layang-layang, tapi yang ini lebih memacu adrenalin karena berbau persaingan sengit. Bahkan kadang-kadang menyerempet bahaya maut.
Permainan ini adalah nyengget layangan atau mengejar layang-layang putus.
Pada saat musim layang-layang biasanya banyak orang yang sangkutan/main adu kuat benang layang-layang. Resikonya yang kalah akan putus dan layang-layangnyapun melayang tanpa kendali. Di sinilah para penggemar permainan pemicu adrenalin bersiap-siap menunggu mangsa. Berbekal berbagi piranti semisal batangan bambu atau batangan kayu mereka mengejar layang-layang yang putus tadi.
Dalam permainan ini logika sudah tidak dapat dipakai lagi. Layang-layang yang harganya paling-paling waktu Rp. 15,- dikejar kemanapun dia terbang. Menyeberang jalan raya tanpa tengak-tengok (karena muka dia terus menghadap ke atas mengawasi arah jatuhnya layang-layang) adalah hal biasa.  Tidak peduli kadang-kadang jaraknya sampai melewati hutan dan desa tetap dikejar. Memanjat pohon setinggi apapun kalo layang-layangnya nyangkut. Sudah gitu kadang-kadang kalo sudah dapat dirobek-robek bersama-sama lagi. Wis pokoknya ga bisa dipikir dengan nalar dan akal sehat.
Tapi soal kepuasan batin jangan ditanya. Ga usah jadi juaranya, sudah bisa ikutan kompetisinya saja sudah begitu bangga. Rasanya seperti menjadi laki-laki sejati. Sejati ... Memang bikin bangga ...

Tidak ada komentar: